Vinanda Dinobatkan sebagai Kakak Asuh Keluarga Disabilitas Gema Nurani Kota Kediri

Ketua Gema Nurani Kota Kediri, Gatut Sungkowono sangat bersyukur dengan perhatian Vinanda selama ini. Menurutnya, kepedulian itu sudah terpupuk sejak lama, melalui RSTN.

13 Nov 2024 - 15:15
Vinanda Dinobatkan sebagai Kakak Asuh Keluarga Disabilitas Gema Nurani Kota Kediri
Vinanda Bersama Keluarga Disabilitas (wawan/sjp)

KOTA KEDIRI, SJP – Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN), Vinanda Prameswati dinobatkan menjadi kakak asuh bagi kelompok penyandang disabilitas di Gema Nurani Kota Kediri.

Perhatian Vinanda dinilai sebagai harapan baru untuk perjuangan para difabel dalam wadah komunitas tersebut.

Vinanda hadir di rumah Gema Nurani di Kelurahan Mojoroto, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Tempat ini menjadi pusat perjuangan hidup mereka melalui berbagai usaha. Mulai dari warung, hingga jasa jahit.

Ketua Gema Nurani Kota Kediri, Gatut Sungkowono sangat bersyukur dengan perhatian Vinanda selama ini. Menurutnya, kepedulian itu sudah terpupuk sejak lama, melalui RSTN.

“Kalau dulu istilahnya bapak asuh. Ibu asuh. Karena ini masih muda, namanya kakak asuh. Jadi kita punya kakak asuh untuk menyampaikan hal-hal yang bisa membuat hati kita paling tidak bisa tersenyum sejenak,” ucapnya, Rabu (13/11/2024).

Vinanda pun mengaku senang berada dalam keluarga besar Gema Nurani. Menurut calon wali kota Kediri itu, difabel memiliki hak hidup yang sama. Mereka juga bisa berprestasi dan berkontribusi untuk Kota Kediri di segala lini.

“Difabel juga punya hak yang sama untuk berprestasi, berkontribusi di lingkungan sosial ekonomi dan budaya. Semoga dengan acara hari ini, bisa lebih banyak membuka mata, pikiran dan hati banyak orang bahwa kita semua sama,” ucapnya, Rabu (13/11/2024).

Kader Golkar itu berkomitmen menciptakan Kota Kediri yang ramah difabel tanpa diskriminasi. Komitmen itu dituangkan dalam salah satu dari tujuh program Sapta Cita, yakni Smart Living.

Vinanda dan calon wakil wali kotanya, Gus Qowim, mengajak para difabel untuk bersama-sama mewujudkan Kota Kediri yang lebih mapan dan sejahtera.

“Saya bersama Gus Qowim berkomitmen, ke depan Kota Kediri ini menjadi kota yang ramah disabilitas,” ujar alumnus Magister Kenotariatan Universitas Airlangga Surabaya itu.

“Semoga kita bisa terus berkolaborasi, bersama-sama mewujudkan Kota Kediri menjadi kota yang lebih sejahtera, tidak ada diskriminasi dan seluruh masyarakatnya makmur,” tutup perempuan 26 tahun itu. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow