Terlibat Politik Praktis, Oknum Anggota Pagar Nusa Kota Kediri Terancam Sanksi

Ketua Pimpinan Cabang Pagar Nusa (PC PN) Kota Kediri Seger Pribadi mengatakan, anggota yang terlibat politik praktis bertentangan dengan aturan lembaga. Maka, anggota tersebut bisa dijatuhi sanksi.

23 Oct 2024 - 16:15
Terlibat Politik Praktis, Oknum Anggota Pagar Nusa Kota Kediri Terancam Sanksi
Salah Satu Anggota Pagar Nusa Kediri Diduga Ikut Politik Praktis (ss instagram Abdullah_abe/ sjp)

KOTA KEDIRI, SJP - Organisasi seni bela diri Pagar Nusa Kota Kediri mengecam dan akan memberikan sanksi tegas kepada salah satu oknum anggotanya, Gus Yusuf Khozin. Pasalnya, dia diduga terlibat politik praktis dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024.

Gus Yusuf diketahui mendukung pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Kediri, Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono alias paslon FREN. Hal itu dibuktikan dengan adanya video berisi pernyataan Gus Yusuf.

Video pernyataan Gus Yusuf mendukung paslon nomor urut 02 tersebut beredar luas. Bahkan dia memanfaatkan momentum Hari Santri Nasional (HSN) pada tanggal 22 Oktober lalu. Tokoh Pagar Nusa Kota Kediri itu ikut mengampanyekan paslon FREN.

“Selamat Hari Santri Nasional bersama FREN. Sukseskan santripreniur untuk Kota Kediri,” teriak Gus Yusuf bersama anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Abdullah Abu Bakar, istri cawali Kediri Bunda Fey dan relawan paslon 02.

Ketua Pimpinan Cabang Pagar Nusa (PC PN) Kota Kediri Seger Pribadi mengatakan, anggota yang terlibat politik praktis bertentangan dengan aturan lembaga. Maka, anggota tersebut bisa dijatuhi sanksi.

“Jadi bila salah satu anggota mengatasnamakan lembaga PN itu menyalahi aturan. Instruksi kami adalah berhenti sejenak dari kegiatan aktivitas rutin,” tegas Seger Pribadi, Rabu (23/10/2024).

Sebenarnya, PC PN Kota Kediri telah mengeluarkan instruksi untuk menghentikan sementara segela bentuk kegiatan hingga 2025, kecuali latihan. Keputusan itu untuk mengantisipasi adanya perilaku dukung mendukung paslon dalam pilkada 2024.

“Saya bilang itu oknum, silahkan saja kalau itu selagi tidak membawa nama kelembagaan,” tandas Seger.

Sikap tegas juga ditunjukkan oleh Dewan Pendekar PN Kota Kediri Agus Purnomo. Istruksi untuk meniadakan segala bentuk kegiatan selain latihan bagian dari upaya untuk menjaga marwah organisasi.

“Tidak dipungkiri tahun ini memasuki tahun politik praktis, artinya rawan dengan gesekan. Jadi secara resmi PC PN memberi intruksi tidak ada kegiatan apapun kecuali latihan,” tandasnya saat berada di warung Makam Aulia Setono Gedong Kediri, Rabu (23/10/2024).

Agus mengultimatum seluruh pengurus maupun anggota serta warga PN Kota Kediri untuk tidak terlibat dalam politik praktis. Baik, menjadi tim sukses, atau pendukung paslon atas nama lembaga. Jika ada yang terbukti melanggar aturan tersebut, tentunya harus siap menerima sanksi tegas.

“Meskipun begitu oknum tadi diketahui terlibat langsung mendukung dan kita cukup bukti. Tentunya pihak PC PN akan memberikan sangsi kepada oknum tersebut,” pungkas Agus.

Sementara itu, Gus Yusuf mengakui kebenaran video dukungan terhadap paslon 02 itu. Tetapi, dia berdalih tidak membawa nama pengurus PN Kota Kediri, melainkan secara pribadi.

“Saya tahu diri mas. Tidak akan membawa nama lembaga. PN itu lembaga besar itu keputusan pribadi saya sendiri.” jawabnya singkat, Rabu (23/10/2024). (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow