Songsong Indonesia Emas 2045, Pemkab Bojonegoro Gelar Musrenbang Perempuan, Anak dan Penyandang Disabilitas

Kabupaten Bojonegoro, SJP- Dalam rangka menyongsong Indonesia emas 2045, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Perempuan, Anak dan Penyandang Disabilitas.

Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Angling Dharma Gedung Pemkab Bojonegoro itu juga sebagai upaya mengakomodir ide dari para perempuan, anak dan penyandang disabilitas.

Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto mengatakan, pada tahun ini (2024), Pemkab Bojonegoro telah menyiapkan rencana kerja, dan menyiapkan pembangunan jangka panjang untuk tahun 2025-2045.

“Kita harus membuat perencanaan yang baik. Secara teori, perencanaan yang baik itu setelah kita melakukan evaluasi dan analisa tertentu, apa yang menjadi kelemahan kita,” ucapnya.

Pj Bupati Adriyanto menjelaskan, diperlukan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan, sebab masyarakat merupakan sasaran dari kebijakan. Jika tidak terdapat aspirasi dari masyarakat, berpotensi muncul resiko kebijakan yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi partisipasi para perempuan sangat penting dalam membuat perencanaan, karena separuh dari penduduk terdiri dari perempuan.

“Sasaran kita juga perempuan. Jika perempuan tidak didengarkan, maka juga tidak akan sesuai, dan program kita nanti tidak akan mengena. Karena peranan perempuan itu sangat vital,” lanjutnya.

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, Anwar Mutaddho, menjelaskan bahwa Musrenbang ini adalah tahapan penting dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Serta merupakan bagian dari upaya Pemkab Bojonegoro untuk memperkuat partisipasi dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan.

Terutama untuk menyaring inovasi Pemkab Bojonegoro terhadap pengarusutamaan gender di daerah, penuntasan pembangunan, dan perencanaan di Kabupaten Bojonegoro.

“Dan sebagai salah satu solusi dalam menjawab berbagai persoalan yang menyebabkan tingkat partisipasi dan keterlibatan berbagai sektor dan para pihak serta berbagai kepentingan dalam,” punngkasnya.(ADV)

Editor: Tri Sukma