Satu Korban Laka Bus di Batu Dipulangkan, Lima Lainnya Masih dalam Perawatan

Tiga korban dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Batu. Sementara dua korban dengan derita serius dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

11 Jan 2025 - 11:17
Satu Korban Laka Bus di Batu Dipulangkan, Lima Lainnya Masih dalam Perawatan
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata saat mengunjungi korban kecelakaan bus pariwisata di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Batu. (Arul/SJP)

KOTA BATU, SJP - Satu korban kecelakaan Bus Pariwisata Sakhindra Trans di Kota Batu, M. Syafiudin, telah dipulangkan setelah kondisinya membaik pada Jumat (10/1/2025) sore.

Pria asal Jember yang kehilangan anak dan istrinya dalam insiden tersebut sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Hasta Brata, Kota Batu.

Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Pelayanan Medik Dokter Kepolisian (Yanmed Dokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Iptu dr. Arifian Juari menuturkan, Syafiudin telah menjalani operasi pada tulang belikat.

Setelah kondisinya stabil, Syafiudin dipindahkan ke ruang rawat inap pada pukul 14.00 WIB, sebelum akhirnya dipulangkan tiga jam kemudian.

Sementara itu, lima korban lainnya masih menjalani perawatan intensif. Dua korban berada di ruang ICU. Yakni Umi Dimami (48) dan Sugiarti (60).

Umi telah menjalani operasi untuk memperbaiki luka akibat cedera ringan pada bagian kepala. Namun dia masih mengeluhkan rasa nyeri pascaoperasi.

“Sugiarti yang didiagnosis mengalami cedera kepala ringan serta cedera pada jaringan lunak, masih merasakan nyeri di dada dan pusing," ungkap Iptu dr. Arifian, Sabtu (11/1/2025).

M. Bayu, yang juga dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata menunjukkan kemajuan signifikan. Dia hampir tidak merasakan keluhan dan direncanakan segera pulang.

Sementara itu, dua korban lain kondisinya lebih serius. Saat ini mereka dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Salah satunya Tino Triessula. Dia terpaksa harus menjalani serangkaian operasi besar. Termasuk bedah toraks, kardiovaskuler, dan ortopedi.

Dia mengalami cedera kepala, dada, serta shock hypovolemic. Proses ini dilakukan guna membersihkan jaringan luka dan mencegah terjadinya komplikasi.

Korban lainnya yang dirawat di RSSA Malang, yakni Mustofa (19). Dia didiagnosis mengalami cedera otak, dada, dan tulang belakang.

Untuk memudahkan analisis lebih lanjut, tim medis melakukan berbagai tindakan. Seperti pemasangan proximal femoral nail antirotation (PFNA) untuk stabilisasi tulang dan bedah ortopedi 

"Secara umum, kondisi para korban terus membaik. Kami tetap memantau perkembangan pasien secara berkala untuk memastikan proses pemulihan berjalan optimal," tutup Iptu dr. Arifian. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow