Rumah Hancur Diterjang Banjir Bandang, Warga Gunungsari Bondowoso Terpaksa Numpang di Kerabat
Beruntung, Hariya (50) diselamatkan oleh tetangganya yang menerobos banjir, dengan cara dibopong
BONDOWOSO, SJP - Hujan deras yang disusul banjir bandang di Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, Kamis (9/1/2025) petang, menyisakan cerita duka dari warga terdampak bencana.
Seorang warga Dusun Peh bernama Halis menceritakan, banjir terjadi sekira pukul 16.00 WIB. Dari ceritanya, banjir bandang baru terjadi kali ini. Sebelumnya, memang ada banjir namun, air tak pernah sampai meluap ke rumah dan sawah warga.
Dia menyebut, air membawa material kayu yang terbawa dari gunung. Sehingga, material kayu tersebut menyumbat aliran sungai dan tak bisa menampung debit air dan menyebabkan air meluap.
Luapan air bercampur lumpur tersebut kemudian masuk dan menerjang rumah, kandang serta persawahan milik warga. Karena derasnya aliran air banjir bandang tersebut, menyebabkan 12 rumah alami kerusakan ringan serta kerusakan berat hingga hancur.
"Kami sempat gotong royong menyingkirkan material yang menyumbat aliran sungai menggunakan bambu, tapi tidak bisa," jelas Halis, Jumat (10/1/2025).
Parahnya, saat kejadian banjir bandang yang menerjang RT 20 RW 6 Dusun Peh tersebut, kepanikan juga menimpa seorang warga bernama Hariyah.
Wanita berumur sekira 50 tahun ini tak sempat menyelamatkan diri karena banjir tiba-tiba menerjang rumahnya, sehingga membuat wanita paruh baya ini terjebak di tengah banjir.
Dirinya menceritakan, hampir terhanyut karena derasnya aliran banjir bandang yang sempat menyeret rumahnya tersebut. Di tengah kebingungannya itu, dia nyaris lompat ke sungai karena pasrah dan tidak tahu lagi harus berbuat apa.
Namun keberuntungan masih berpihak kepadanya, seorang pemuda yang merupakan tetangganya menerobos banjir untuk menyelamatkan wanita paruh baya ini.
"Tiba-tiba dibopong oleh Yunus," ucapnya.
Terlebih, Hariya juga menceritakan, uang hasil dari bekerja sebagai buruh tani pemetik cabai ikut terhanyut banjir bandang bersama kasur dan perabotan rumah lainnya.
"Uang Rp 700 ribu ada di bawah kasur," ungkapnya.
Karena tempat tinggalnya tidak bisa ditinggalii, dia menyebut, untuk sementara menumpang tinggal di rumah tetangganya yang letaknya lebih tinggi dan tak terdampak banjir bandang.
"Kalau tadi malam saya dievakuasi ke rumah pak kepala dusun (kasun). Tapi, sekarang saya numpang tinggal di rumah saudara," pungkasnya.
Untuk informasi, banjir bandang menerjang Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, Kamis (9/1/2025) kemarin. Banjir bandang tersebut mengakibatkan 12 rumah terendam banjir dan sekira 4 hektare sawah milik warga juga terendam banjir. (*)
What's Your Reaction?