Jawa Timur: Destinasi Akhir yang Memukau dalam Tur Wisata Kapal Le Lapérouse

Jawa Timur, destinasi terakhir wisatawan Le Lapérouse, menampilkan keindahan alam, budaya, dan keramahtamahan, menjadi puncak perjalanan wisata keliling Indonesia yang tak terlupakan.

10 Jan 2025 - 21:47
Jawa Timur: Destinasi Akhir yang Memukau dalam Tur Wisata Kapal Le Lapérouse
Pesona budaya Jawa Timur: Wisatawan terpukau menyaksikan Tari Katamoyan (Ryan/SJP)

SURABAYA, SJP – Kapal pesiar Le Lapérouse menutup perjalanan wisata keliling Indonesia dengan mengunjungi Jawa Timur sebagai destinasi terakhir. Tur ini memberikan pengalaman budaya yang kaya, dengan wisatawan diajak mengenal keindahan alam dan tradisi lokal, khususnya di Probolinggo dan sekitarnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menegaskan, Jawa Timur memiliki potensi luar biasa, tidak hanya dalam pariwisata, namun juga soal budaya. 

“Destinasi kita tidak hanya Bromo. Surabaya memiliki wisata Kota Tua, Mojokerto dengan situs Majapahit, hingga destinasi pantai di Madura dan Bawean. Semua ini mencerminkan kekayaan alam dan budaya Jawa Timur,” ungkap Adhy usai menjalani tur ke Lapal Le Lapérouse, Jumat (10/1/2025).

Adhy juga menyoroti tren peningkatan kunjungan wisatawan. Sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, kunjungan wisatawan mancanegara di Jawa Timur sendiri naik sekitar 50 persen, dan wisatawan domestik naik 77 persen.

"Ini menunjukkan bahwa daya tarik Jawa Timur semakin diakui. Wisata budaya juga menjadi andalan, seperti membatik, seni tari, topeng, dan wayang,” katanya.

Dengan banyaknya potensi budaya dan wisata Jawa Timur, Adhy berharap banyak turis yang akan mengunjungi Jawa Timur, yang secara tidak langsung juga mampu memajukan UMKM di Jawa Timur.

"Kami ingin wisatawan tidak hanya datang untuk menikmati alam, tetapi juga merasakan kekayaan budaya. Dengan dukungan ekonomi kreatif dan UMKM, kami yakin pariwisata Jawa Timur akan semakin maju," ujarnya.

Sebagai penutup perjalanan di Jawa Timur, wisatawan Kapal Pesiar Le Lapérouse, disambut di pelabuhan Probolinggo dengan pertunjukan Tari Katamoyan, sebuah tarian khas Probolinggo yang dipersembahkan oleh Sanggar Bina Tari Bayu Kencana.

Tari Katamoyan, yang berasal dari istilah Madura “katamayon” atau kedatangan tamu, adalah wujud penghormatan, rasa syukur, dan ungkapan kegembiraan masyarakat terhadap tamu yang datang.

Dengan gerakan lembut namun tegas, Tari Katamoyan mencerminkan karakter khas masyarakat Probolinggo. Tarian ini menggambarkan perpaduan keindahan budaya lokal dan rasa hormat mendalam kepada tamu. 

Penampilan tersebut mendapat apresiasi tinggi, termasuk dari Konsul Jenderal Australia Glen Askew. Ia sangat terkesan dengan Tari Katamoyan, baginya penampilan itu ialah bentuk nyata bagaimana seni dan budaya dapat mempererat hubungan antar masyarakat. 

"Wisata seperti ini, yang mengenalkan budaya, memungkinkan wisatawan Australia untuk memahami keindahan dan nilai masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur," ujar Glen.

Glen juga memuji pariwisata berbasis budaya sebagai sarana memperkuat hubungan antara masyarakat Indonesia dan Australia. 

"Ketika wisatawan kembali ke negara asal, mereka membawa cerita yang mendalam tentang budaya, keindahan, dan keramahan masyarakat Jawa Timur," pungkasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow