Mambaul Ulum Bata-Bata Gandeng HPAI Surabaya Gelar Seminar Pengelolaan Kebersihan dan Lingkungan

Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan mengubah sampah menjadi berkah, menjadikan lingkungan sebagai ibadah, dan menciptakan konsep eduwisata ecopesantren yang berkelanjutan.

08 Jan 2025 - 21:50
Mambaul Ulum Bata-Bata Gandeng HPAI Surabaya Gelar Seminar Pengelolaan Kebersihan dan Lingkungan
Demonstrasi Mini Composter: Mengolah sampah organik menjadi pupuk berkualitas (Ryan/SJP)

SURABAYA, SJP - Pondok pesantren, sebagai lembaga pendidikan berbasis nilai keagamaan, selama ini identik dengan pembentukan karakter moral dan keilmuan agama. Namun, seiring waktu, pesantren mulai bertransformasi menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang menawarkan solusi konkret untuk berbagai masalah sosial, termasuk isu lingkungan. 

Di Kabupaten Pamekasan, Madura, salah satu pesantren menunjukkan bagaimana kesadaran lingkungan dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan santri, melalui langkah-langkah inovatif yang berdampak nyata.

Dalam upaya tersebut, Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata memperlihatkan komitmennya dengan membentuk Satgas Lingkungan Hidup Bata-Bata (Satgas LHB). Organisasi ini mengusung visi menciptakan pesantren sebagai kawasan eduwisata ecopesantren yang berkelanjutan. 

Sebagai bagian dari gerakan ini, Satgas LHB menyelenggarakan seminar bertajuk “Pengelolaan Lingkungan dan Kebersihan”, menghadirkan Supriyanto dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan dan Adi Candra dari Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) sebagai pembicara utama. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 2000 santri.

Dalam seminar tersebut, Supriyanto menyampaikan pentingnya memulai pengelolaan lingkungan dari diri sendiri. Dirinya berpesan untuk memberikan dorongan kepada para santri untuk melihat potensi di balik limbah yang ada di sekitar mereka.

"Pengelolaan sampah, khususnya di lingkungan pesantren, harus dilakukan bersama-sama. Sampah bukanlah masalah atau musibah, tetapi bisa menjadi berkah jika dikelola dengan baik," ujar Supriyanto, Rabu (8/1/2025).

Adi Candra, sebagai pembicara utama dalam seminar, memberikan apresiasi besar terhadap inisiatif pesantren ini. Ia mengatakan bahwa semangat pengolahan sampah penting guna mendukung target pembangunan berkelanjutan.

"Jika kita mampu mengelola sampah organik dan anorganik secara optimal, ini akan menjadi langkah besar menuju kota dan permukiman yang lebih berkelanjutan," kata Adi.

"Kita akan semakin dekat dengan target pembangunan berkelanjutan atau Suistainable Development Goals (SDG's), yaitu Target no. 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), no. 2 (Tanpa Kelaparan) dan no. 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan)," imbuhnya.

Selain materi yang disampaikan, seminar ini juga menghadirkan demonstrasi alat Mini Composter Serbaguna. Alat ini dirancang untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos padat dan cair, yang bisa digunakan untuk budidaya urban farming seperti tanaman sayur dan buah. 

“Dengan alat sederhana ini, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menghasilkan manfaat yang nyata bagi kehidupan sehari-hari,” jelas Adi.

Komitmen Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata dalam gerakan lingkungan ini tidak berhenti pada kegiatan seminar, satgas LHB yang diketuai oleh Ustadz Herianto, dan Ustadz Nurul Hidayat, sebagai Dewan Ma'hadiyah Ponpes Mambaul Ulum Bata Bata juga berencana menjadikan pesantren sebagai pusat edukasi lingkungan.

“Gerakan ini bukan hanya untuk pesantren, tetapi juga untuk masyarakat di sekitarnya. Jika pesantren bisa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, itu akan membawa manfaat yang lebih luas. Kami ingin menanamkan bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah,” ujar Harianto.

Langkah yang diambil oleh pesantren ini memberikan contoh nyata bagaimana solusi lokal dapat menjawab tantangan global. Dengan melibatkan seluruh elemen pesantren, dari santri hingga pengurus, Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata tidak hanya mendidik generasi yang peduli lingkungan, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang lebih besar. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow