Pupuk Bersubsidi di Bondowoso Mulai Didistribusikan

Saat ini petani bisa menebus langsung dan mengetahui jumlah alokasi pupuk selama setahun. Karena setiap kios diwajibkan memaparkan daftar penerima berikut jatahnya.

10 Jan 2025 - 21:16
Pupuk Bersubsidi di Bondowoso Mulai Didistribusikan
Pj Bupati Bondowoso Muhammad Hadi Wawan Guntoro saat meninjau stok pupuk bersubsidi di salah satu kios di Desa Bukor Kecamatan Wringin (Foto : Rizqi/SJP)

BONDOWOSO, SJP – Transparansi pengalokasian pupuk bersubsidi membawa angin segar bagi petani di Bondowoso. Karena, saat ini petani bisa mengetahui berapa jatah pupuk subsidinya selama setahun.

Di semua kios pupuk, saat ini daftar penerima dan jumlahnya harus dipampang. Sehingga, petani bisa mengetahui langsung jatahnya, bukan hanya berdasarkan penyampaian dari kios pupuk saja.

“Sebelumnya ada sosialisasi RDKK yang dilakukan oleh PPL dan petani bisa cari informasi di sana (kios), jatahnya berapa,” ungkap Hendri Widotono, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso, Jumat (10/1/2025)

Untuk penebusannya, saat ini jatah pupuk subsidi petani di Bondowoso sudah bisa dilakukan sejak tanggal 2 Januari 2025 lalu. Petani cukup membawa KTP, dan wajib ditebus sendiri, atau menggunakan surat kuasa jika tak bisa datang langsung. 

“Jatah pupuk bersubsidi telah dikirim ke distributor. Hanya tergantung kios-kios apakah sudah melakukan penebusan ke distributor atau belum,” imbuhnya.

Alokasi pupuk subsidi di Bondowoso hanya untuk 22 kecamatan saja. Sedangkan, untuk Kecamatan Ijen, tidak menerima. Karena, sesuai aturan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pupuk kimia tidak boleh digunakan di kawasan hutan. 

Sementara itu, AE PT Pupuk Indonesia, Slamet Saputra menjelaskan, pihaknya telah mengirim pupuk ke 11 distributor di Bondowoso dan 198 kios. 

"Kita ada dua gudang penyimpanan di DPP Wonosari dan Curahdami," ungkapnya. 

Dirinya juga memaparkan alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bondowoso di tahun 2025. Pupuk urea sebanyak 32.309 ton, NPK 22.201 ton dan pupuk organik 181 ton.

Sementara Manager Jatim 3 Pupuk Indonesia, Sri Purwanto memastikan, stok di DPP Wonosari dan Curahdami bisa memenuhi kebutuhan pupuk awal tahun ini. 

“Tiga distributor dan kios kami harap mendistribusikan pupuk agar tepat sasaran,” urainya. 

Sementara itu, Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, menambahkan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa penyaluran pupuk diambil alih oleh Kementerian Pertanian. 

"Tanpa melibatkan Pemda. Tapi kembali kami menunggu petunjuk pelaksanaannya seperti apa," pungkasnya.

Seperti diketahui, saat ini petani masih mengeluhkan penjualan pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET). Padahal jika berdasarkan HET satu sak urea senilai Rp 112.500 dan NPK Rp 115.000.  (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow