Tur Kedalam Le Lapérouse: Kapal Pesiar yang Bawa Wisatawan Manca Negara Menyusuri Jawa Timur
Le Lapérouse, kapal pesiar mewah, membawa wisatawan menikmati Bromo dan budaya Jawa Timur, berakhir dengan penyambutan tarian tradisional di pelabuhan Probolinggo.
SURABAYA, SJP - Di tengah birunya lautan Selat Madura, Jumat pagi yang cerah, kapal pesiar mewah Le Lapérouse milik Ponant Australia menjadi pusat perhatian. Kapal ekspedisi kecil ini membawa 155 wisatawan dari Australia untuk menjelajahi keindahan alam dan budaya Jawa Timur, dengan destinasi utama mereka, yaitu Gunung Bromo.
Sementara para wisatawan tengah menikmati keajaiban matahari terbit di Bromo dan mengagumi budaya lokal di kawasan Tengger, rombongan pejabat dan tamu undangan, termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Evy Afianasari, Konsul Jenderal Australia Glen Askew, serta awak medi dijemput menggunakan kapal kecil untuk melakukan tur eksklusif ke atas Le Lapérouse.
Mengintip Kemewahan Le Lapérouse
Tur dimulai dengan penyambutan ramah oleh Kapten Thomas McCandless dan kru di area kolam renang kapal tersebut. Thomas menjelaskan bahwa Le Lapérouse dirancang untuk memberikan pengalaman mewah namun tetap ramah lingkungan.
"Kapal ini memiliki panjang 131 meter dan lebar 18 meter, dengan kapasitas maksimum 180 penumpang serta kru yang berjumlah sekitar 122 orang," ujar Thomas, Jumat (10/1/2024).
Usai Sambutan hangat itu, para tamu diajak menjelajahi berbagai fasilitas kapal, dimulai dari Blue Eye Lounge, ruang bawah air dengan jendela besar yang memungkinkan tamu melihat kehidupan laut.
“Fasilitas ini dirancang untuk membawa pengalaman eksplorasi laut yang unik. Dengan efek suara bawah air, tamu bisa merasakan kehidupan laut dari perspektif yang berbeda,” jelas McCandless.
Tur berlanjut ke area kabin yang semuanya memiliki balkon pribadi, memberikan privasi sekaligus pemandangan indah laut lepas. Bahkan para tamu juga sempat diajak untuk masuk Anjungan Kapal atau Bridge.
Menariknya, Pj Gubernur Jatim dan Konsul Jenderal Australia Glen Askew diberikan kesempatan untuk duduk di bangku Kapten. Sembari menggunakan topi kapten, Adhy Karyono memberikan komentar menggelitik saat mencoba alat binokular.
"Dari sini Gunung Bromo kelihatan engga?" celetuk Adhy yang diikuti tawa para tamu lain.
Usai menjelajahi berbagai area kapal, para tamu diajak untuk makan dan beristirahat sejenak di ruang makan kapal mewah tersebut. Dalam kesempatan itu, Mick Fogg, Direktur Ekspedisi Ponant Australia, menjelaskan, bahwa dengan adanya lebih dari 17.000 pulau, Indonesia menjadi tujuan yang ideal menjadi destinasi wisata mereka.
"Dari lanskap Gunung Bromo yang dramatis hingga surga laut Raja Ampat yang semarak, Indonesia menawarkan petualangan yang dinanti. Kita ingin membawa wisatawan untuk tidak hanya berwisata, tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat, alam, hingga budaya," kata Mick, yang datang secara khusus dari Sydney untuk acara itu.
Ponant Australia telah mengoperasikan pelayaran ekspedisi mewah di seluruh Indonesia sejak tahun 2014 dengan rencana perjalanan mengunjungi Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Nugini Barat.
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menanggapi dengan hal tersebut dengan antusias. Baginya, momen seperti itu adalah peluang besar untuk mengenalkan keanekaragaman budaya Jawa Timur kepada dunia.
"Melalui kolaborasi seperti ini, pariwisata kita bisa semakin dikenal. Jadi kita juga harus semangat untuk merawat juga menyuguhkan nilai ini ke tamu-tamu yang datang ke Jawa Timur," ucapnya.
Seusai berbincang, tak terasa tur sudah berada di penghujung waktu. Kapal kecil mulai membawa rombongan kembali ke pelabuhan Probolinggo. Bersamaan dengan itu, para wisatawan yang baru saja menyelesaikan kunjungan mereka di Gunung Bromo juga tiba di pelabuhan.
Para wisatawan disambut dengan hangat oleh pertunjukan tarian tradisional Jawa Timur yang telah disiapkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur. Tarian ini memikat para tamu dan memberikan kesan mendalam tentang budaya lokal yang kaya.
Konsul Jenderal Australia Glen Askew bersama Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono turut menikmati pertunjukan ini, menandai penutupan tur tersebut.
"Pariwisata seperti ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga mempererat hubungan antar masyarakat," ujar Glen.
Ia juga menyoroti keberhasilan program PRIM, proyek dukungan Australia yang meningkatkan akses jalan menuju destinasi wisata seperti Gunung Bromo.
Menuju Masa Depan Pariwisata Jawa Timur
Dengan rencana 13 pelayaran ke Indonesia pada tahun 2025, Ponant Australia menunjukkan komitmen kuat untuk menjadikan Indonesia, termasuk Jawa Timur, sebagai destinasi utama wisata utama armada mereka.
Justin Friend, Direktur Austronesian Expedition Services, kolaborasi seperti ini tidak hanya memberikan pengalaman istimewa bagi wisatawan, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal.
"Interaksi langsung antara wisatawan dan penduduk setempat adalah kunci untuk membangun hubungan yang bermakna," ujarnya.
Saat senja tiba, para tamu mulai kembali ke kapal, membawa pengalaman yang tak terlupakan. Sementara Le Lapérouse tetap berdiri megah di tengah Selat Madura, kapal ini menjadi simbol sinergi antara pariwisata dan budaya, membuka pintu lebar bagi masa depan pariwisata Jawa Timur yang penuh potensi. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?