Puncak Harlah ke 63 Bank Jatim Diakhiri Pertunjukkan Panggung Hiburan, Seni Budaya dan Kreatifitas Meriah

Surabaya, SJP -  Puncak hari ulang tahun (Harlah) ke 63 Bank Jatim dan bertepatan rangkaian kegiatan HUT ke 79 Republik Indonesia ditandai dengan berbagai jenis lomba olahraga, seni, budaya hingga kegiatan sosial serta keagamaan sukses dilakukan baik dari sesi internal maupun eksternal berjalan lancar.

Selain kegiatan panggung hiburan, momentum puncak acara harlah juga ditandai Bank Jatim dengan pemberian bantuan lapak berkah UMKM dengan harapan dapat menunjang proses produksi usaha menjadi lebih cepat dan jumlah produksi lebih banyak.

"Pemberian bantuan kaki palsu diharapkan dapat membantu penyandang disabiltas agar mandiri dalam melakukan kegiatan sehari-hari," ujar Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman di malam puncak peringatan harlah ke 63 Bank Jatim, Sabtu malam (24/8).

Kegiatan pertunjukan hiburan panggung seni dan budaya juga turut dimeriahkan dengan kegiatan yang dilaksanakan di Atlantis Land Surabaya, Sabtu malam (24/8), juga dihadiri oleh Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, jajaran Dewan Komisaris Bank Jatim jajaran Direksi Bank Jatim, jajaran SEVP Bank Jatim , seluruh Jatimers, serta banyak tamu VIP lainnya.

Busrul juga menegaskan, tepat pada usia BJTM yang ke 63 tahun adalah sebuah perjalanan tidak singkat. Kendati itu, pihaknya menunjukkan di tengah situasi apapun Bank Jatim mampu untuk terus berkembang dan bertumbuh bisnisnya.

Disebutkan berdasarkan data tercatat, hingga saat ini, asset BJTM telah mencapai di atas Rp 100 triliun dan dalam waktu dekat BJTM juga akan ber-KUB dengan beberapa BPD lain. 

"Semoga mendatang Bank Jatim bisa lebih baik. Kami mohon support dari seluruh Jatimers. Mari kita bawa Bank Jatim menjadi bank yang benar-benar sehat, kuat, dan selalu memberikan manfaat untuk masyarakat," ucapnya.

Untuk itu, kata Busrul, Bank Jatim saat ini juga terus agresif mengembangkan layanan digital. Era ekonomi digital telah mengubah lanskap bisnis secara drastis, termasuk industri perbankan. Bagi Bank Jatim, era digital menghadirkan peluang dan tantangan yang sama besarnya. 

Menurutnya, digitalisasi membuka peluang untuk menjangkau lebih banyak nasabah, meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan produk serta layanan perbankan yang lebih inovatif.

Kendati demikian, kondusifitas persaingan bisnis perbankan yang semakin ketat dari bank digital dan fintech juga menjadi tantangan tersendiri, tambahnya.

Dicontohkannya, perubahan dari pola bisnis konvensional ke platform digital telah memberikan pengaruh signifikan terhadap bisnis perseroan.

Bank jatim kini harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan perilaku konsumen yang semakin andalkan teknologi dalam pemenuhan kebutuhan finansialnya. 

"Hal ini mendorong Bank Jatim untuk terus berinvestasi dalam teknologi informasi, mengembangkan platform digital yang user-friendly, serta meningkatkan kualitas laya nan digitalnya," urainya.

Kepesatan kemajuan teknologi, sambungnya, jadikan Bank Jatim dituntut terus berinovasi untuk ciptakan produk dan layanan baru yang memenuhi kebutuhan pasar terus berubah mengikuti tranformasi era digital.

Beberapa contoh pengembangan platform digital Bank Jatim saat ini adalah JConnect Mobile Banking, JConnect Remmitance, JConnect Invest, E-KMG, dl.

"Dampak yang terasa saat ini adalah dengan layanan digital yang lebih baik, Bank Jatim dapat menarik lebih banyak nasabah, terutama generasi muda serta membuka peluang pendapatan baru, misalnya dari fee- based services," ulasnya.

Selanjutnya, Bank Jatim juga baru saja telah melaunching JConnect Remittance Koridor Hongkong. 

"Launching produk dimaksud guna bertujuan memperluas potensi bisnis International Banking, khususnya untuk peningkatan volume transaksi Incoming Remittance. Sehingga saat ini Bank Jatim sudah bisa melayani transaksi incoming remittance dari 2 koridor negara. Yaitu Malaysia dan Hongkong," bebernya.

Olehnya, JConnect Remittance ini sebagai bentuk layanan dan komitmen kami dalam memfasilitasi transaksi pengiriman uang dari negara tempat penempatan PMI ke Indonesia yang bisa berdampak terhadap peningkatan sumber pendapatan devisa di Provinsi Jawa Timur. 

"Kami berkomitmen akan terus mengembangkan perluasan kerja sama ke negara-negara lain," tegas Busrul.

Sementara itu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono juga terus mendorong Bank Jatim untuk konsen membangun inovasi digital.

Pihaknya meminta agar Bank Jatim terus meningkatkan keamanan siber demi meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Sebab, dua hal itu menjadi tantangan zaman yang mau takmau harus djawab oleh perseroan sebagai salah satu bank terbaik di Indonesia dan sangat dibanggakan oleh Jawa Timur.

"Bank Jatim telah memberi kontribusi di sektor BUMD lebih dari Rp 400 miliar sekaligus pendapatan daerah untuk Jatim," tegasnya.

Selanjutnya, dalam waktu dekat Bank Jatim juga akan ber-KUB dengan beberapa BPD lain. Di antaranya Bank NTB Syariah, Bank Lampung, dan Bank Banten. 

"Untuk itu kami mendorong agar Bank Jatim terus membangun inovasi digital dan terus meningkatkan keamanan siber demi meningkatkan kepercayaan masyarakat," imbuhnya.

Selain itu, sebut Adhy juga mendorong Bank Jatim utuk menciptakan layanan perbankan yang bisa mengena, bermanfaat dan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. 

Pj Gubernur Jatim ini juga berpesan untuk terus meningkatkan layanan perbankan tepat sasaran, sebagai upaya mengenali customer tidak boleh berhenti guna optimalisasi upaya agar layanan terbaik bisa terus diberikan. 

Mengingat sumbangsih Bank Jatim sangat signifikan untuk mendukung permerintah dan program meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya program kredit dan CSR.

"Saya kira Bank Jatim sudah on the track tumbuh kembang maju dengan visinya menjadi BPD nomor satu di Indonesia. Momentum ulang tahun Bank Jatim bersamaan tepat diperingati pada tanggal 17 Agustus kemarin diharapkan juga menjadi pelecut melayani masyarakat serta semakin menumbuhkan roda perekonomian bagi Provinsi Jatim," tutupnya. (***)

Editor: Rizqi Ardian