Pj Bupati Bondowoso Bersama Forkopimda, Tanam dan Panen Padi Inpari 32
Selain benih padi yang mumpuni, percepatan tanam dan panen harus disupport dengan ketersediaan air dan pupuk. Oleh sebab itu sebagian besar yang dibutuhkan petani Tenggarang adalah pompa air.
Kabupaten Bondowoso, SJP - Penjabat (Pj) Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto menanam dan memanen padi varietas Inpari 32 di Blok 1 Dusun Krajan Desa Bataan Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, Jumat (29/3/2024).
Bambang Soekwanto didampingi oleh Pj Sekda Haeriyah Yuliati, Dandim 0822, Asisten II, Kepala DPKP, beberapa kepala OPD dan Camat Tenggarang, bersama para PPL, Kelompok Tani dan warga setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Hendri Widotono menerangkan, untuk mewujudkan gerakan tanam serentak, Kabupaten Bondowoso ditargetkan seluas 8.128 hektare. Namun, sampai saat ini masih mampu menanam padi seluas 5.540 hektare.
Oleh sebab itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan berharap ada upaya untuk memenuhi kebutuhan air, melalui sumur bor di lokasi yang rawan kekurangan air, sehingga petani bisa tanam padi sepanjang tahun.
"Kalau kebutuhan air terpenuhi, sawah petani yang biasanya panen sekali, akan meningkat menjadi 2 kali. Bahkan, kami berharap petani bisa panen 3 kali selama setahun," kata Hendri Widotono dalam sambutannya.
Peningkatan tanam dan panen yang maksimal, tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan produktivitas beras di dalam negeri, khususnya di Kabupaten Bondowoso.
"Kami berharap ada petunjuk dari Pj Bupati Bondowoso, agar ada upaya untuk mengalokasikan bantuan mesin sedot air atau sumur bor di sawah-sawah yang berpotensi akan kekeringan saat musim kemarau," harapnya.
Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto menyadari jika kendala saat ini yang dialami oleh petani adalah air dan pupuk.
Oleh sebab itu, untuk air, pihaknya akan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mesin sedot air atau sumur bor. Sedangkan untuk pupuk akan disubsidi oleh pemerintah Kabupaten Bondowoso.
"Nanti kami akan anggarkan dan saya perintahkan Pj Sekda untuk mengakomodir pengadaan mesin sedot air. Untuk pupuk nantinya akan ada subsidi dari pemerintah," katanya.
Dirinya juga memberikan atensi kepada PPL Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), agar mendata kebutuhan pupuk dalam RDKK, benar-benar sesuai dengan fakta di lapangan.
Seperti diketahui, padi Inpari 32 menjadi Salah satu varietas turunan dari Ciherang adalah inpari 32 HDB. Seperti varietas tetuanya, varietas ini memiliki tekstur rasa pulen, dengan kelebihan umur padi lebih pendek (120 hari HSS), lebih tahan hama dan penyakit dan hasil gabahnya lebih tinggi (rata-rata 6,3 ton/ha). (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?