Penanaman 2.200 Bibit Mangrove, Awali Peringatan Puncak Hari Santri 2023
Indonesia ini dengan adanya perubahan climate change yang kemudian itu mengubah seluruh ekosistem terutama ekosistem kehidupan dan kelautan. Maka, adalah hal yang sangat penting bagi semua elemen masyarakat untuk terlibat bagaimana mulai berupaya melindungi ekosistem kelautan dan kehidupan yang semakin tergerus
Surabaya, SJP - Rangkaian acara menjelang puncak perayaan Hari Santri 2023 yang akan diadakan di Kota Surabaya sudah dimulai. Agenda dibuka dengan penanaman 2.200 bibit mangrove di Pantai Romokalisari, Surabaya pada Jumat (20/10/2023).
Kegiatan tersebut melibatkan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Surabaya dan Gresik, hingga para nelayan setempat.
Tidak hanya penanaman bibit mangrove saja, namun Pantai Romokalisari juga ikut dibersihkan sebagai satu rangkaian kegiatan.
Perwakilan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Widodo menjelaskan, bahwa Hari Santri 2023 dengan tajuk "Jihad Santri Jayakan Negeri" mencerminkan kesanggupan santri dalam menerapkan perjuangan dalam berbagai aspek kehidupan bernegara, salah satunya adalah kepedulian terhadap lingkungan.
"Jadi, ini memang tepat Jihad Santri Jayakan Negeri, karena selama ini jihad selalu dimaknai dengan perang, dimaknai pertumpahan darah. Kalau lihat di sini, jihad santri jayakan negeri, ini tidak dimaknai sebagai pertumpahan darah atau perang. Jadi, jihad santri ya di setiap lini kehidupan bernegara," ujar Widodo.
Direktur Pariwisata dan Pameran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Masruroh yang juga menyampaikan apresiasinya kepada PBNU atas inisiasi kegiatan penanaman bibit mangrove dan pembersihan pantai.
"Sangat mengapresiasi langkah inisiatif PBNU dalam menanam mangrove di Romokalisari. Bukan karena Surabaya tanah asal kami, tapi memang Surabaya ini sedang dikembangkan sebagai kawasan wisata baru, yang tidak hanya sebagai pusat wisata belanja dan bisnis, tapi juga mengembangkan potensi baru seperti mangrove ini," ungkap Masruroh.
Masruroh menganggap rangkaian kegiatan tersebut dapat mendukung upaya pengembangan Kota Surabaya sebagai destinasi wisata baru, bukan hanya sebagai pusat bisnis, tetapi juga membuka potensi ekowisata.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Safira Rosa Machrusah, mengungkapkan, partisipasi dalam kegiatan peduli lingkungan telah diwujudkan sejak tahun lalu, terutama setelah Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kesadaran terhadap perubahan iklim.
"Indonesia ini dengan adanya perubahan climate change yang kemudian itu mengubah seluruh ekosistem terutama ekosistem kehidupan dan kelautan. Maka, adalah hal yang sangat penting bagi semua elemen masyarakat untuk terlibat bagaimana mulai berupaya melindungi ekosistem kelautan dan kehidupan yang semakin tergerus," ucap Rosa.
Kegiatan penanaman mangrove dan bersih-bersih pantai dimulai sejak pukul 08:00 WIB. Tampak hadir juga dalam kesempatan tersebut Ketua DKPP Pemkot Surabaya Amaliah dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU M. Solahuddin.
Tidak hanya di Surabaya, kegiatan penanaman mangrove dan bersih-bersih pantai juga dilakukan PBNU di Pantai Permata Probolinggo, Jawa Timur. (**)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?