Pedagang Pasar Among Tani Mulai Ditarik Retribusi
Penarikan harian masih bersifat sementara mengingat pihak UPT mengakui belum melakukan perhitungan secara pasti. Namun apabila target dan perhitungan telah ditemukan maka tidak menutup kemungkinan retribusi akan ditarik setiap bulan.
Kota Batu, SJP - Retribusi Pasar Induk Among Tani Kota Batu mulai ditarik oleh juru pungut UPT Pasar Batu dari pedagang secara harian, meskipun banyak kios dan lapak yang masih beroperasi.
Penarikan retribusi harian tersebut sebesar Rp 2.000 untuk los dan Rp 3.000 untuk kios.
Salah satu pedagang makanan ringan, Suwandi membenarkan bahwa pihak pasar melakukan penarikan retribusi pada Minggu kedua bulan November 2023.
"Jadi, penarikan baru dilakukan sekitar pekan lalu dengan harga Rp 3.000 untuk kios dan Rp 2.000 rupiah untuk los," ungkapnya Kamis (23/11/2023).
Sementara itu, untuk penggunaan listrik setiap kios disediakan meteran token sehingga menjadi beban masing-masing pedagang yang menempati kios.
Sedangkan untuk pedagang yang menempati los masih harus menggunakan kabel panjang untuk berbagi listrik dengan pedagang lain.
Pedagang asal warga Kelurahan Temas tersebut mengakui, pemerintah sebenarnya sudah menepati janjinya untuk menyediakan pasar yang megah, meski masih banyak kios dan los milik pedagang yang masih belum operasional.
"Jadi kemarin, yang saya tahu juru pungut saat menarik retribusi menginventarisir kios dan los yang masih belum operasional. Yang pasti saya tidak tahu tujuannya," imbuhnya.
Wandi juga menegaskan saat ini dirinya tengah menunggu aturan dari pemerintah terkait retribusi selanjutnya. Karena penarikan retribusi secara harian masih bersifat sementara, mengingat pihak UPT mengakui belum melakukan perhitungan secara pasti.
Namun apabila target dan perhitungan telah ditemukan maka tidak menutup kemungkinan retribusi akan ditarik setiap bulan. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?
