PCU Bawa Teknologi Hijau ke Desa Sumberdem, Dorong Kopi Lokal Berdaya Saing
Teknologi bertenaga surya meningkatkan kapasitas pengolahan kopi hingga 140 kg/jam, memotong waktu pengeringan dari 16 menjadi 6 hari, memberdayakan petani Desa Sumberdem.
SURABAYA, SJP - Kopi tak hanya menjadi minuman, tetapi juga budaya di Indonesia. Dari kedai kecil di pinggir jalan hingga kafe mewah di tengah kota, kopi menyatukan berbagai lapisan masyarakat. Namun, di balik secangkir kopi yang nikmat, ada perjalanan panjang yang dimulai dari kebun petani.
Sayangnya, tidak semua petani kopi memiliki akses terhadap teknologi pascapanen yang memadai, sehingga kualitas hasil panen mereka sering kali tidak maksimal.
Melihat tantangan ini, tim dosen dari Petra Christian University (PCU) hadir dengan inovasi yang menjanjikan. Melalui hibah dari British Council Indonesia, mereka memperkenalkan Mesin Pulper Bertenaga Surya, Solar Dome Dryer, dan Panel Surya untuk kelompok tani Berkah Tani Nyawiji di Desa Sumberdem, Kabupaten Malang.
Proyek ini bertujuan meningkatkan kualitas kopi lokal sekaligus memberdayakan petani di daerah tersebut.
“Proyek ini tidak hanya membantu petani menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi, tetapi juga memberikan edukasi tentang pentingnya pengolahan pascapanen,” ujar Iwan Halim Sahputra, selalu ketua tim proyek, saat ditemui pada Rabu (25/12/2024).
“Kami ingin membantu mereka meningkatkan nilai jual produk kopi, sehingga dapat bersaing di pasar yang lebih luas," imbuhnya.
Sebelum adanya mesin ini, petani di Desa Sumberdem menghadapi banyak kendala. Proses pengupasan kopi masih menggunakan mesin diesel yang kapasitasnya terbatas, sementara pengeringan dilakukan secara tradisional dengan menjemur biji kopi di tanah. Hal ini menyebabkan kontaminasi benda asing dan kelembaban yang menurunkan kualitas kopi.
Dengan Mesin Pulper Bertenaga Surya, kapasitas pengolahan meningkat signifikan hingga 140 kilogram per jam. Proses pengeringan yang sebelumnya memakan waktu hingga 16 hari kini dapat selesai hanya dalam enam hari menggunakan Solar Dome Dryer. Semua teknologi ini ditenagai oleh panel surya, sehingga ramah lingkungan dan hemat biaya.
"Kami sangat terbantu dengan adanya mesin ini, kini kami bisa memproses kopi lebih cepat dan hasilnya jauh lebih baik. Harapannya, harga jual kopi kami juga ikut meningkat," ungkap Tresnowiroso, Ketua Kelompok Tani Berkah Tani Nyawiji.
Proyek ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk mengadopsi teknologi serupa. Dengan kombinasi antara inovasi dan pemberdayaan komunitas, tim dari PCU membuktikan bahwa akademisi dapat memainkan peran penting dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi petani lokal. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?