Pasar Kripto Terjun Bebas, Bitcoin Merosot Sementara Ethereum Melonjak
Pasar kripto mengalami penurunan signifikan dalam 24 jam terakhir, dengan harga Bitcoin yang anjlok seiring pergeseran minat para investor ke Ethereum.
Suarajatimpost.com - Pasar kripto mengalami penurunan signifikan dalam 24 jam terakhir, dengan harga Bitcoin yang anjlok seiring pergeseran minat para investor ke Ethereum. Berdasarkan data dari CoinMarketCap yang tercatat pada Selasa (26/11/2024) pukul 06.10 WIB, kapitalisasi pasar global kripto turun sebesar 3,25%, mencapai US$ 3,22 triliun. Bitcoin (BTC), sebagai kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, mengalami penurunan 4% dalam periode tersebut, dengan harga saat ini berada di angka US$ 94.265 per koin atau setara Rp 1,49 miliar (kurs Rp 15.906).
Pada Kamis (21/11/2024), Bitcoin sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 99.500. Mata uang kripto terbesar dan paling populer ini telah mencatatkan lebih dari dua kali lipat kenaikan nilai tahun ini. Namun, tren bullish Bitcoin tampaknya mulai mereda, membuat para investor beralih ke kripto lain.
Sementara itu, Binance Coin (BNB) juga mengalami penurunan sebesar 3,77%, diperdagangkan pada harga US$ 635 per koin. Sebaliknya, Ethereum (ETH) justru menunjukkan kinerja impresif, naik 2,9% menjadi US$ 3.461 per koin.
Menurut CoinDesk, banyak trader mulai mengalihkan keuntungan mereka dari Bitcoin setelah reli besar-besaran Bitcoin terhenti. Hal ini memberi ruang bagi Ethereum, kripto terbesar kedua, untuk mencuri perhatian. Pergeseran modal ini sudah terlihat sejak akhir pekan lalu, setelah lonjakan tajam Bitcoin melambat pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilu.
Rasio ETH/BTC, yang menggambarkan kekuatan Ethereum terhadap Bitcoin, sempat jatuh ke level terendah 0,0318 pada Kamis, yang merupakan angka terlemah sejak Maret 2021. Namun, rasio tersebut kini meningkat sekitar 15%, menjadi 0,0366.
Menurut catatan dari hedge fund aset digital QCP pada Senin lalu, pasar tampaknya mengantisipasi bahwa Bitcoin akan bergerak datar hingga Desember, sementara perhatian jangka pendek mulai beralih ke Ethereum. Di pasar opsi, terdapat kecenderungan lebih besar terhadap opsi call jangka pendek untuk Ethereum, sementara Bitcoin lebih diminati untuk periode yang dimulai pada akhir Desember 2024. Ini menunjukkan bahwa para trader memprediksi Ethereum akan berkinerja baik dalam waktu dekat, sementara Bitcoin mungkin akan kembali menguat tahun depan. (**)
sumber: investor.id
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?