Nestapa Warga Probolinggo, Dua Tahun Sakit Tinggal di Sebuah Gubuk Reyot

Menderita sakit selama dua tahun, Gubuk yang dihuni Rudi hanya dilengkapi dengan dipan kayu dan beberapa bantal.

07 Jan 2025 - 20:41
Nestapa Warga Probolinggo, Dua Tahun Sakit Tinggal di Sebuah Gubuk Reyot
Rudi Hartono, warga Kelurahan Sukabumi yang sakit dan tinggal di gubuk belaka rumahnya (Rahmad/SJP)

KOTA PROBOLINGGO, SJP - Apa yang dialami oleh warga Kota Probolinggo ini begitu pilu. Pasalnya, ia menderita penyakit kronis yang membutuhkan bantuan agar dapat bertahan hidup. 

Rudi sapaan akrabnya, tiap harinya tinggal di sebuah gubuk di belakang rumahnya di RT 8, RW 1 Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan. 

Meskipun memiliki rumah bersama kakaknya, namun rumah tersebut tidak terpakai karena tidak ada kejelasan mengenai hak kepemilikan.

Saudara Rudi bekerja di luar kota, sedangkan adiknya yang tinggal bersamanya juga membutuhkan perawatan, karena kondisi psikologisnya yang tidak stabil. 

Gubuk yang ia tinggali hanya dilengkapi dengan dipan kayu dan beberapa bantal. Di dalamnya, terdapat tumpukan pakaian Rudi, jam tangan tanpa gelang, korek api, serta obat-obatan. 

Mereka bahkan harus menggunakan sebuah bak sebagai tempat buang air kecil, karena pria berusia 45 tahun itu kesulitan untuk berjalan menuju kamar mandi yang jaraknya cukup jauh.

Di sebelah utara gubuk Rudi, terdapat kandang ayam milik kakaknya yang menjadi tulang punggung bagi kedua adiknya. 

Namun, kadang-kadang kakak mereka tidak rutin memberikan bantuan. 

Saat ini, Rudi menderita sakit yang membuatnya sulit berbicara dengan lancar. Dia merasa sakit di bagian dadanya dan mengungkapkan keinginannya untuk dirawat di rumah sakit.

Menurut Uut, salah seorang tetangga yang sering ke gubuk Rudi mengatakan, sakit yang dialami Rudi bermula sejak pembangunan rumah yang dilakukan oleh salah seorang dari keempat saudaranya selama dua tahun ini.

"Sejak itulah, Rudi jarang keluar rumah dan tempat tinggalnya yang dibangun oleh saudara-saudaranya tidak ditempati setelah adanya pertengkaran," ujarnya, Selasa (7/1/2025).

Meskipun M. Soleh, kakak Rudi, memberikan bantuan seperti beras atau makanan, namun kekurangan tetap dirasakan oleh Rudi dan adiknya. 

Uut sering membantu mencarikan bantuan untuk mereka berdua. Pihak kelurahan pun telah mengunjungi Rudi dan membawa tenaga kesehatan untuk mengevaluasi kondisinya.

Untuk menopang beban hidup dan ekonominya, Witomi (35) adik Rudi mengaku sekeluarga bekerja sebagai pemulung yang mencari barang bekas. 

"Tiap harinya ya cari rongsokan di TPA yang tak jauh dari sini. Kadang dapat sampaiRp 35-50 ribu, kalau ramai," singkatnya.

Sementara itu, pihak kelurahan setempat sejatinya sudah mendatangi rumah Rudi Hartono. Bahkan akan dilakukan pengajuan bantuan sosial. 

Hal ini diungkapkan oleh Plt Lurah Sukabumi, Angga Pramudya. Ia mengatakan, pada Selasa (7/1/2025) pagi telah menjenguk Rudi, pria 45 tahun yang memilih tinggal di gubuk reyot. 

"Tadi kami sedikit memberi bantuan dari pribadi," ujarnya pada awak media.

Selain itu, Kelurahan Sukabumi juga mengajak pihak puskesmas untuk memeriksa kondisi kesehatan Rudi. 

"Terus kami juga hadirkan dari puskesmas untuk mengecek kondisinya dan diberikan obat penurun asam urat dan darah tingginya," tandasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow