Musim Kemarau Panjang, Hasil Panen Tembakau Petani di Bawean Gresik Melimpah
Panen perdana salah satu tanaman komoditi unggulan Provinsi Jawa Timur itu berada di dua desa yang menjadi pilot project di Pulau Bawean, yakni Desa Gelam di Kecamatan Tambak dan Desa Pudakit Barat di Kecamatan Sangkapura.
Kabupaten Gresik, SJP – Para petani di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik tersenyum bahagia usai panen perdana demplot tembakau tahun 2023.
Hasil panen perdana ini terbilang melimpah, karena setiap batang tembakau mampu menghasilkan 1 kilogram daun, melampaui produktivitas barang tembakau pada umumnya yang hanya bisa menghasilkan 0,8 kilogram.
Panen perdana salah satu tanaman komoditi unggulan Provinsi Jawa Timur itu berada di dua desa yang menjadi pilot project di Pulau Bawean, yakni Desa Gelam di Kecamatan Tambak dan Desa Pudakit Barat di Kecamatan Sangkapura.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Gresik Eko Anindito Putro mengungkapkan, kesuksesan panen tembakau ini tidak terlepas dari intensitas pihaknya bersama tim penyuluh yang terus melakukan pendampingan terkait budidaya tembakau.
"Kita laksanakan 6 kali, mulai dari penanaman hingga pengolahan paska panen. Sehingga diharapkan teman-teman petani paham betul tentang teknik budidaya Tembakau," ucap Eko.
Eko menyebut, musim kemarau kering akhir-akhir ini membawa berkah tersendiri bagi petani tembakau. Sebab karakter tanaman ini bisa tumbuh dengan baik dengan kondisi curah hujan yang minim.
"Produksi Tembakau yang umumnya per batang rata-rata 0,8 kg, di Bawean bisa mencapai 1 kg. Pada satu hektare, rata-rata terdapat 16 ribu hingga 20 ribu batang tanaman," tandas dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengaku sangat bahagia kala mendengar suksesnya uji coba penanaman tembakau di Pulau Bawean.
Wabup mengenang saat mengadakan sosialisasi penanaman tembakau pertama kali di Bawean pada Mei 2023 silam.
“Tidak terasa, saat ini sudah sudah bisa kita lihat betapa suburnya dan bisa kita panen bersama. Dari informasi yang saya terima, tembakau dari Bawean ini memiliki kualitas yang sangat bagus,” ujarnya.
Dia menambahkan, tanaman yang menjadi komoditi unggulan Provinsi Jawa Timur ini memiliki peluang ekspor yang bagus, serta menjadi mata dagang yang penting dalam aspek ekonomi dan sosial.
“Ini merupakan peluang besar untuk menjadikan tembakau sebagai komoditas unggulan baru Bawean, dan tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar,” jelasnya.
Salah satu petani yang bergabung dalam kelompok tani demplot tembakau Desa Pudakit Barat bernama Salam pun tidak menyangka tanaman tembakau bisa tumbuh dengan baik bahkan kualitasnya tinggi di Pulau Bawean yang menjadi tanah kelahirannya.
“Senang sekali, ini merupakan panen perdana, dan hasilnya sungguh di luar dugaan, sangat bagus dan melimpah,” ungkapnya.
Penanaman tembakau di Kabupaten Gresik sendiri sudah mulai ditanam sejak tahun 2005. Awalnya, lokasi yang dipilih untuk penanaman berada di Kecamatan Balongpanggang dan Kecamatan Benjeng dengan lahan awal seluas 2-5 HA.
Kala itu, petani tembakau masih menanam tembakau varietas lokal dan kualitasnya masih rendah karena ditanam secara tradisional dan bersifat turun-temurun. Namun, berkat adanya kegiatan demplot/penumbuhan dan pengembangan tembakau di Kabupaten Gresik, saat ini luas lahan telah mencapai ± 170,5 HA. Embrio inilah yang kemudian dibawa dan diterapkan di Pulau Bawean. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?