Mengenal Kepribadian Empath, Ciri-ciri, Tantangan dan Kelebihannya

Kota Malang, SJP - Dalam studi kepribadian dan spiritualitas modern, dikenal istilah kepribadian empath. Seseorang disebut memiliki karakteristik seorang empath ketika dirinya memiliki rasa empati yang besar terhadap orang lain dan sederet ciri-ciri khas yang tidak dimiliki oleh kepribadian non-empath.

Berbeda dengan penggolongan kepribadian secara umum oleh tokoh psikologi Carl Jung yang menggolongkan tipe-tipe kepribadian menjadi dua kelompok besar, yakni ekstrovert dan introvert, empath memiliki kompleksitas yang unik. 

Tak hanya itu, seorang empath juga memiliki kekhasan yang lebih penggolongan kepribadian oleh Hipocrates yakni koleris, melankolis, plegmatis dan sanguinis. 

Sayangnya, bagi orang-orang yang tidak memahami apa itu empath, seringkali menimbulkan kesalahpahaman dan penghasilan dari sekitarnya.

Dilansir dari laman Psychlive, kepribadian empath ternyata masih tergolong dalam keluarga yang sama dengan indigo.

Karakteristik utama seorang empath yang paling khas adalah sangat peka dan mampu merasakan emosi sekitar dengan kuat.

Kendati teori tentang kepribadian empath tidak benar-benar berangkat dari ilmu psikologi dan lebih kepada spiritualitas modern, hal ini tetap menarik untuk dikaji guna memperkaya khasanah pengetahuan tentang manusia dari berbagai sudut pandang.

Seperti apa ciri-ciri pemilik kepribadian empath? Simak bersama suarajatimpost.com

Mudah terhubung dengan emosi orang lain

Salah satu ciri utama kepribadian empath adalah kekuatan emosinya. Kekuatan emosi seorang empath akan membuatnya dengan mudah dapat merasakan emosi orang lain.

Hal ini membuat seorang empath dapat dengan mudah membaca keadaan dan merasakan energi sekitar. Kecerdasan emosi seorang empath yang terlatih bahkan membuat mereka mampu merasakan dan melihat hal-hal yang tersembunyi dari tiap perkataan atau keadaan yang sedang dihadapi.

Emotional Sponge

Kemampuan menyerap emosi sekitar yang dimiliki seorang empath disebut juga sebagai emotional sponge. Sayangnya, seorang empath yang belum melatih diri untuk menyaring emosi yang harus ia rasakan akan rentan menyerap segala energi di sekitarnya, baik itu positif maupun negatif.

Disebut sebagai emotional sponge, sebab seorang empath akan begitu saja bisa menyerap segala hal di sekitarnya. 

Bagi empath yang belum terlatih secara batin, hal ini dapat terasa melelahkan dan memenuhi bagasi emosi seorang empath.

Suka menyendiri 

Rasa lelah akibat terlalu banyak menyerap segala emosi di sekitarnya, membuat seorang empath akan cenderung menikmati waktu-waktu sendirian.

Sekalipun tergolong sebagai ekstrovert maupun introvert, seorang empath akan cenderung meluangkan waktu untuk mengisi ulang emosinya dengan menyendiri untuk menetralisir emosi-emosi sekitar yang telah diserap. Seorang empath sangat menyukai ketenangan dan waktu-waktu sendirian.

Intuitif dan Memiliki Firasat Tajam

Intuisi yang kuat dan firasat yang tajam adalah ciri empath berikutnya yang sangat khas. Hal ini bisa jadi  membuat seorang empath kesulitan menjelaskan darimana intuisi dan firasat mereka berasal, namun yang jelas, intuisi tersebut sangat kuat mereka rasakan dan firasat-firasatnya sering menjadi kenyataan.

Tertarik dengan hal-hal spiritual

Umumnya, seorang empath sudah tertarik pada hal-hal yang bersifat spiritual sejak dini. Di usia kanak-kanak, seorang empath bisa jadi sudah memiliki ketertarikan pada astrologi, benda-benda eksentrik seperti kristal, kartu tarot dan sebagainya.

Peka terhadap emosi hewan dan alam sekitar

Empath bisa dengan mudah merasakan emosi hewan dan alam sekitar. Hal ini disebabkan oleh energi mereka yang bisa dirasakan oleh hewan dan alam sekitar, sebagai energi alami yang magnetik.

Merupakan hal yang lazim terjadi apabila seorang empath memiliki kedekatan spesial dengan hewan dan alam sekitar dan hal ini bisa jadi tampak aneh bagi sekitarnya.

Menjadi seorang empath memang tidak mudah dan memerlukan kemampuan untuk mengasah sisi spiritual agar tidak kewalahan dalam menerima konsekuensi kekuatan emosi yang dimiliki.

Namun demikian, hal ini sesungguhnya merupakan berkah ketika seseorang dikaruniai kekuatan emosi yang lebih, sebab dunia yang sudah sangat kurang dalam hal cinta kasih dan kepedulian tentu akan sangat merindukan sosok-sosok empath sebagai penyembuh bagi sekelilingnya. (**)

Editor : Noordin
Sumber : Psychlive