Mahasiswa ITS Sulap Limbah Marmer Jadi Furnitur Kelas Internasional

Bisnis yang mereka namai "MarmorStuff" ini ditujukan sebagai salah satu upaya untuk kurangi pencemaran lingkungan akibat limbar marmer

18 Jan 2024 - 13:30
Mahasiswa ITS Sulap Limbah Marmer Jadi Furnitur Kelas Internasional
Salsabila Dhita Nurani (Kanan) sedang jelaskan ragam produk MarmorStuff kepada pengunjung dalam Demo Day ITS 2023 (Humas ITS/SJP)

Surabaya, SJP - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengenalkan inovasi terbaru mereka, kali ini giliran tim mahasiswa yang mengembangkan bisnis furniture dan home decor inovatif dengan memanfaatkan limbah marmer.

Bisnis yang mereka namai "MarmorStuff" ini ditujukan sebagai salah satu upaya untuk kurangi pencemaran lingkungan akibat limbar marmer, selain itu juga menjadi wujud nyata pelaksanaan program Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12 yakni konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. 

Ide yang dicetus oleh Salsabila Dhita Nurani selaku Ketua tim MarmorStuff sekaligus pencetus ide bisnis tersebut membeberkan, dirinya kerap melihat tumpukan limbah potong marmer dari perajin di daerah asalnya, yaitu Kabupaten Tulungagung.

“Limbah marmer tadi memiliki corak dan warna yang cantik, sayang bila tidak dimanfaatkan dan dibiarkan mengotori lingkungan begitu saja,” terang Dhita.

Dhita bersama tim MarmorStuff yang terdiri dari Zaky Ahmad Mubaarok, Arvia Khosyi Pratista, Aisyah Nabila Zein, dan Muhammad Muzakky berhasil merubah limbah yang bisa mencemari lingkungan menjadi produk yang malah ramah dengan lingkungan.

Tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, bisnis MarmorStuff juga bermanfaat bagi pengusaha marmer lokal karena Dhita dan tim juga menggandeng beberapa perajin marmer di Tulungagung, untuk mengembangkan bisnis ini secara bersama-sama.

Dhita juga menjelaskan bahwa produk MarmorStuff bisa menjadi solusi pencemaran lingkungan karena dalam proses produksi menggunakan teknik upcycle, yakni teknik daur ulang limbah tanpa mengubah bentuk aslinya. 

“Dengan upcycle, kami tidak memerlukan alat khusus dengan biaya tinggi sehingga produknya nanti akan lebih murah dan lebih ramah lingkungan,” terang mahasiswi Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS tersebut.

Proses pembuatan produk MarmorStuff juga menarik, ragam limbah sisa potangan marmer awalnya akan diklasifikasi sesuai corak dan warna, kemudian akan disusun dalam cetakan untuk dituangkan campuran semen putih, lem, dan bubuk kalsium bangunan, setelah 3 hari dikeringkan produk akan siap diamplas dan diberi lapisan luar.

Beberapa produk yang sudah diciptakan oleh tim yang dibimbing oleh dosen Departemen Despro ITS MY Alief Samboro ST MDs, di antaranya adalah meja dan kursi kafe, serta produk home decor berupa nampan dan tatakan gelas yang sudah dipamerkan dalam pameran nasional dan internasional.

“Dengan teknik yang sama, kami bisa menghasilkan produk yang bervariasi sesuai dengan permintaan konsumen,” ujar Dhita.

“Kami telah berhasil menjual produk kami pada pameran DECORINTEX 2023 yang berskala nasional dan IFFINA (Indonesia Meubel & Design Expo) 2023 untuk yang skala internasional,” tandasnya.

Tidak hanya dipamerkan, inivasi bisnis ramah lingkungan ini juga sukses mengantarkan Dhita dan tim meraih medali perak pada kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 pada tahun 2023 lalu, tepatnya pada Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) kategori presentasi yang diselenggarakan di Universitas Padjadjaran, akhir November lalu. 

“Harapannya, usaha ini dapat membantu para perajin marmer dan mengurangi pencemaran akibat limbah sisa marmer di Tulungagung,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow