Kapolres Pamekasan Sebut Siswa Kelas 4 SD Dicabuli Waktu Subuh di Kamar Panti Asuhan

Kabupaten Pamekasan, SJP - Kapolres Pamekasan, AKBP Jazuli Dani Irawan, sebut pelaku pencabulan anak di bawah umur mengakui perbuatan tak senonohnya, Rabu (10/1/2024).

Menurutnya, MS yang merupakan seorang ustad melakukan perbuatannya dengan cara memegang pantat anak berusia 11 tahun (korban) yang sedang tidur.

Tak hanya itu, oknum ustad itu menggoyang-goyangkan pantat korban dengan alasan membangunkan korban yang sedang tidur di kamar panti asuhan.

“Korban mengaku dicabuli di waktu subuh di dalam kamar panti yayasan di Kecamatan Larangan,” kata Jazuli, kepada awak media saat Konferensi Pers di Mapolres Pamekasan.

Dikatakan, pengakuan korban, MS mencabuli dengan cara meraba-raba kemaluan dan payudara korban.

Hasil visum et repertum (VER), terdapat robekan lama pada kemaluannya.

Ia menyebut, kasus ini terjadi sekitar bulan Oktober 2023 sampai November 2023 di sebuah yayasan di Pamekasan.

“Korban adalah anak berkebutuhan khusus (ABK) yang didampingi psikiater saat dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

Berdasarkan laporan polisi nomor: LP/B/8/I/2024/SPKT/POLRES PAMEKASAN/JAWA TIMUR, tanggal 8 Januari 2024, polisi amankan MS di rumahnya, di Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.

Dalam laporan itu, pencabulan anak kelas 4 SD baru diketahui pada tanggal 22 Desember 2023 lalu.

Saat itu, korban dijemput oleh keluarga korban di sebuah yayasan di Pamekasan.

Saat itu, pelapor mendapati bahwa anaknya terdapat perubahan tingkah laku.

Pelapor mencurigai terjadi sesuatu dengan anaknya, lalu menanyakan apa ada masalah di yayasan.

Kemudian korban menceritakan bahwa telah dicabuli oleh MS yang dilakukan di waktu subuh di dalam kamar panti yayasan.(*)

editor: trisukma