Jelang Tahun Ajaran Baru, Dindik Pemprov Jatim Tekankan Pentingnya Pengawasan Ketat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)

Kota Batu, SJP - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai menekankan pentingnya pengawasan yang ketat di seluruh sekolah selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan menekankan bahwa tidak boleh ada tindakan perpeloncoan atau kekerasan dalam tahapan ini.

Hal ini berkaitan dengan MPLS bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan sekolah dan pentingnya menghormati sesama, bukan untuk mempromosikan kekerasan atau membentuk siswa menjadi agresif.

"MPLS harus menjadi ajang untuk membangun sikap saling menghormati antara siswa. Pasalnya, peserta didik baru berasal dari berbagai sekolah yang berbeda dan akan bersatu di satu sekolah. Saat mereka yang sebelumnya tidak saling kenal harus berkumpul, penting bagi mereka untuk memelihara sikap saling menghormati. MPLS akan memperkenalkan sekolah, kegiatan sekolah, jadwal, dan kehidupan sekolah kepada para peserta didik baru," jelasnya pada Kamis (11/7)

Terlebih MPLS juga dimaksudkan untuk memperkenalkan program, fasilitas, metode belajar yang efektif, serta membangun kesadaran diri dan budaya sekolah yang positif.

Selain itu, pengaplikasian MPLS juga harus mengikuti peraturan yang telah diatur dalam Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016, yang melarang kekerasan atau intimidasi dalam kegiatan tersebut.

"Sehingga jelas kalau MPLS harus menyajikan kegiatan yang bermanfaat, edukatif, kreatif, dan menyenangkan. Kepala sekolah yang tidak mematuhi aturan dan tidak mengawasi MPLS dengan baik akan menerima teguran. Oleh karena itu, pengawasan yang ketat sangat diperlukan untuk memastikan MPLS berjalan dengan baik," tegasnya.

Tak lupa, pria yang juga menjabat sebagai Pj Walikota Batu tersebut menghimbau agar sekolah beberapa materi yang perlu ditekankan adalah kesadaran akan kepribadian bangsa dan cinta tanah air.

Sehingga siswa harus memahami bahwa sebagai individu yang hidup di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mereka memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan sikap dan perilaku yang mencerminkan cinta terhadap tanah air.

"Dengan menjaga pengawasan yang ketat dan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, MPLS dapat menjadi pengalaman yang positif bagi para siswa dalam membangun sikap saling menghormati dan menghargai dalam lingkungan sekolah," pungkasnya. (*)

Editor: Tri Sukma