Jelang Idul Fitri 2024, PJ Wali Kota Malang Tinjau Sejumlah Pasar, Temukan Kenaikan Harga Daging Ayam
Kenaikan harga daging ayam ras tersebut, lanjut Wahyu, dapati saat berdialog dengan beberapa pedagang di Pasar Besar dan Pasar Dinoyo
Kota Malang, SJP - Menjelang lebaran Idul Fitri 2024, Pj Wali Kota Malang melakukan peninjauan di sejumlah pasar, seperti di Pasar Dinoyo dan Pasar Besar Malang, termasuk di Warung Tekan Inflasi (WTI).
Peninjauan yang diikuti oleh jajaran Forkopimda, dan dipimpin langsung oleh Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat tersebut didapati adanya kenaikan harga cukup drastis terjadi pada daging ayam ras.
Dimana saat ini mencapai Rp 39 ribu per kilogram. Sedangkan baru dua hari yang lalu, harganya masih Rp 30 ribu per kilogramnya.
"Kita langsung cek beberapa komoditi di sana, di antaranya ada daging ayam, itu ada kenaikan gratis khususnya di ayam ras. Satu kilo tadi itu ada Rp 39 ribu, 2 hari yang lalu sempat Rp 30 ribu," ucapnya Wahyu, saat ditemui awak media disela-sela peninjauan, Selasa (19/3/2024).
Kenaikan harga daging ayam ras tersebut, lanjut Wahyu, dapati saat berdialog dengan beberapa pedagang di Pasar Besar dan Pasar Dinoyo. Sementara untuk di WTI yang ada di dua pasar tersebut, dirinya memastikan bahwa stok beras SPHP masih terbilang aman.
"Tadi mulai dari Pasar Besar, kami langsung melihat Warung Tekan Inflasi (WTI), dan di situ sudah ada beras SPHP. Kemudian tadi kita tinjauan ke Pasar Dinoyo, ke WTI juga," jelasnya.
Sementara untuk harga telur, Wahyu menjelaskan, harganya saat ini masih cenderung stabil di Rp 30 ribu hingga Rp 31 ribu per kilogram. Stabilnya harga bahan pangan juga ditemukan pada komoditas gula, bawang putih, cabai dan beras.
"Sebelum kami berangkat tinjauan tadi juga ada penjelasan dari BI, yang menyatakan bahwa ada beberapa komoditi yang cenderung naik selain cabai, daging, telur, dan minyak goreng," terangnya.
Dengan kondisi tersebut, tambah Wahyu, pihaknya akan mengoptimalkan berbagai instrumen dan skema untuk dapat menekan harga bahan pangan. Seperti harga daging ayam ras yang kenaikannya cukup drastis dalam waktu tak lebih dari dua hari.
"Kami akan mengoptimalkan beberapa instrumen, salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang saat ini digelar di Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru," ulasnya.
Pada pelaksanaan GPM tersebut, Wahyu memastikan bahwa harga bahan pangan lebih murah dibanding harga pasar. Untuk harga telur ayam per kilogramnya dibanderol Rp 29 ribu.
Sedangkan untuk daging ayam, harganya masih Rp 31 ribu per kilogramnya, terdapat selisih sekitar Rp 8 ribu dengan yang ada di pasar.
"Harga beras SPHP itu Rp 51 ribu untuk kemasan 5 kilogram. Minyak goreng juga lebih murah di GPM. GPM ini kan bukan hanya sekali, harapannya memang bisa menekan harga," tegasnya.
Selain itu, Wahyu menegaskan, untuk mengendalikan harga, pihaknya juga akan mengoptimalkan kerjasama antar daerah (KAD) agar bisa mendapatkan komoditi dengan harga di tingkat produsen. Termasuk daging ayam dan telur ayam.
"Itu akan kami lakukan, jadi saya minta ke Pak Kadiskopindag untuk membeli melalui KAD kemudian nanti akan dijual di Warung Tekan Inflasi," ulasnya.
Sehingga, tidak menutup kemungkinan, komoditi yang dijual di WTI saja nantinya tidak hanya beras saja. Dan jika memang ada komoditi yang bisa diakomodir melalui WTI, juga tetap akan dioptimalkan.
"Artinya komoditi apa saja yang bisa kita jual untuk mengimbangi harga di pasaran. Yang cenderung tinggi harganya itu akan diintervensi," pungkasnya.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?