Pertumbuhan Ekonomi Banyuwangi Lebih Tinggi Ketimbang Provinsi Jatim

Dari sisi pemasukan warganya, pendapatan per kapita Kabupaten Banyuwangi juga meningkat pada 2023, yakni dari 53,822 juta menjadi 58,086 juta.

19 Mar 2024 - 15:00
Pertumbuhan Ekonomi Banyuwangi Lebih Tinggi Ketimbang Provinsi Jatim
Grafik pertumbuhan ekonomi Banyuwangi (dok/SJP)

Kabupaten Banyuwangi, SJP - Ekonomi Banyuwangi di tahun 2023 mengalami pertumbuhan cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Bahkan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi lebih tinggi dibanding Provinsi Jawa Timur. 

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani pertumbuhan ekonomi Banyuwangi di tahun 2023 mencapai 5,03 persen. Sementara tahun 2022 hanya sebesar 4,43 persen.

Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi di atas Jawa Timur, yang tumbuh melambat menjadi 4,95 persen di tahun 2023 dan terpaut 0,02 persen sedikit di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, yang tumbuh melambat menjadi 5,05 persen di tahun 2023. 

"Selain itu, ekonomi Banyuwangi juga tumbuh secara lebih baik dibanding daerah lain di Karesidenan Besuki dan Lumajang," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Dari sisi pemasukan warganya, pendapatan per kapita Kabupaten Banyuwangi juga meningkat pada 2023, yakni dari 53,822 juta menjadi 58,086 juta.

"Pemkab Banyuwangi telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, termasuk dalam pengendalian harga-harga komoditas agar daya beli masyarakat tetap terjaga melalui pengendalian inflasi," ucap Ipuk.

Ada beberapa sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Selain investasi yang meningkat, sektor pertanian dan jasa turut mendorongnya.

"Sektor pertanian kita bisa bertahan ketika el nino. Dan ini mudah-mudahan bisa terus mendongkrak ekonomi kita," tambahnya.

Ipuk menambahkan, jumlah warga miskin di Banyuwangi juga menurun pada 2023. Tahun sebelumnya, warga miskin sejumlah 7,51 persen dari total penduduk. Sementara pada 2023, jumlahnya menjadi 7,34 persen.

Menurutnya, penurunan angka kemiskinan Banyuwangi semakin baik dari waktu ke waktu. Hal itu dapat dilihat dari garis kemiskinan yang juga meningkat dari Rp 387 ribu pada 2021 menjadi Rp 448 ribu pada 2023.

"Peningkatan garis kemiskinan ini menandakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum penduduk semakin tinggi, yang berarti tingkat hidup layak penduduk Kabupaten Banyuwangi semakin baik," sambungnya.

Terakhir, jumlah warga Banyuwangi yang menganggur juga menurun, yaitu dari 5,42 persen menjadi 4,75 persen. Data tersebut mengacu pada perbandingan tingkat pengangguran terbuka di Banyuwangi antara 2022 dan 2023. (***)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow