Instruksi PBNU Jelang Ramadan Sebagai Momentum Konsolidasi Menyeluruh

Gus Yahya juga berikan penekanan akan pentingnya para ulama dan pengurus NU dalam amalkan doa-doa yang diajarkan para kiai NU

09 Mar 2024 - 15:00
Instruksi PBNU Jelang Ramadan Sebagai Momentum Konsolidasi Menyeluruh
Dari kiri-kanan: Amin Said Husni (Wakil Ketua Umum PBNU); KH Yahya Cholil Staquf (Ketum PBNU); Saifullah Yusuf (Sekjen PBNU). Foto: LTN/Suwitno/SJP)

Jakarta, SJP - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan sejumlah instruksi jelang Ramadan 1445 H/2024 M yang diperuntukkan bagi masyarakat, pengurus NU, dan warga Nahdliyin..

Instruksi pertama dari PBNU adalah menjadikan Ramadan sebagai momentum berkonsolidasi secara menyeluruh dari tingkat pengurus hingga tingkat desa. 

Konsolidasi ini juga perlu melibatkan semua jaringan Nahdlatul Ulama, termasuk badan-badan otonom dan lembaga pendidikan di lingkungan NU.

"Ini adalah kesempatan untuk bersama-sama menggerakkan memobilisasi satu gerakan mengambil barakah dari Ramadhan ini sebesar-besarnya," ujar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam keterangan pers di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).

Selain itu, Gus Yahya juga berikan penekanan akan pentingnya para ulama dan pengurus NU dalam amalkan doa-doa yang diajarkan para kiai NU.

Termasuk doa untuk keamanan dan kemaslahatan Indonesia serta doa untuk saudara-saudara di Palestina.

“Juga secara khusus diajarkan oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang pertama adalah untuk mendoakan Indonesia agar tetap terpelihara kemaslahatan, kesentosaannya dan juga mendapatkan pertolongan untuk terus maju meningkat kapasitas sebagai negara yang sungguh-sungguh lebih kuat, lebih maju dan lebih kuat dan kemaslahatan secara umum,” katanya.

Gus Yahya menyatakan selama lima bulan terakhir, PBNU telah berupaya dengan segala cara  dalam mencari solusi bagi saudara-saudara di Palestina khususnya di Gaza dan Tepi Barat.

Tetapi kondisi pelik serta minimnya respons dari pihak internasional membuat PBNU  khawatir situasi menjadi status quo.

“Secara khusus Rais Aam mengijazahkan kembali doa yang kami sebut sebagai Qunut Nazilah untuk memohon pertolongan bagi Palestina yang dulu di ijazah dan oleh Rais Akbar Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari pada tahun 1938,” kata dia.

PBNU konsisten ajak semua pihak untuk berdoa bersama selama bulan Ramadan, sembari terus berupaya berikan bantuan dan dukungan bagi mereka yang membutuhkan, baik di dalam maupun di luar negeri.

“Dengan kata lain kita menggunakan kesempatan Ramadan ini untuk mengetuk pintu langit agar pertolongan turun dari Allah SWT,” pungkasnya. (**)

Sumber: PBNU

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow