Hari Kelautan Nasional, Polair Polres Probolinggo Ajak Masyarakat Ikut Jaga Kelestarian Lautan

Probolinggo, SJP - Tepat hari ini Selasa (2/7) merupakan Hari Kelautan Nasional, hari ini jadi momentum untuk sama-sama menjaga kelestarian laut.

Hal itu, disampaikan Kasat Polair Polres Probolinggo, AKP I Wayan Mulyana, laut sebagai milik semua menjadi kewajiban bersama untuk dijaga.

"Laut merupakan milik kita bersama, sehingga wajib bagi kita untuk sama-sama menjaga kelestariannya. Oleh karena itu, ini momentum pada Hari Kelautan Nasional untuk sama-sama menunjukkan komitmen itu,"jelas Wayan di kantor Polair areal Pelabuhan Tanjung Tembaga, Mayangan.

Agar lautan khususnya di wilayah Probolinggo tidak tercemar, pihaknya terus melakukan pengawasan dan pemantauan dengan melakukan pengawasan langsung di lautan.

"Kita rutin patroli untuk memantau lautan di wilayah Probolinggo, termasuk mengantisipasi agar lautan tidak tercemar oleh sampah-sampah,"ulasnya.

Selain itu, edukasi ke nelayan-nelayan, komunitas, masyarakat juga dilakukan oleh Polair Polres Probolinggo.

Biasanya, sampah-sampah meresahkan itu berbahan plastik, yang sangat sulit untuk diurai.

"Atas hal itu, begitu penting bagi kita semua agar laut tidak tercemari oleh sampah. Sebab, tidak hanya merugikan kita, tapi semua biota yang ada di laut juga bisa dirugikan,"tambahnya.

Selain itu, yang perlu diwaspadai adalah sampah yang berasal dari sektor rumah tangga, dimana sungai atau aliran yang terhubung ke laut.

"Biasanya sampah rumah tangga itu juga ada yang dialirkan ke laut. Sehingga ini perlu diantisipasi agar tidak terjadi,"tegasnya.

Termasuk kepada nelayan, pihaknya juga mengimbau agar senantiasa tak membuang sampah di lautan.

"Namun demikian, kondisi perairan di lautan Probolinggo yang terhubung dengan lautan Madura relatif aman. Tapi kini harus kita tingkatkan kesadaran kita pada kebersihan lautan,"pungkasnya.

Selain sampah, pihaknya juga melakukan pengawasan sekaligus antisipasi agar lautan di Proobl juga tidak tercemari oleh bom ikan dan sejenisnya yang merusak ekosistem lautan.(*)

Editor: Tri Sukma