FH UB Gandeng LBH dan KPU Adakan Sosialisasi Serta Pendidikan Pemilih Pemilu 2024

Kota Malang, SJP - Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kurang dari 2 bulan lagi. Bahkan, diprediksikan generasi muda akan menyuarakan dalam menentukan masa depan Indonesia 5 tahun mendatang dalam pesta demokrasi tersebut.

Untuk itu, LBH Rumah Keadilan dan KPU Provinsi Jawa Timur menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih Pemilu 2024, di Gedung C Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB).

Tampak dalam acara tersebut dihadiri sebanyak 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa UB, masyarakat, instansi hukum, hingga jurnalis.

Direktur LBH Rumah Keadilan, Abdul Somad mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan semua masukan kepada KPU Jatim bisa tertampung dan demi menyukseskan gelaran Pemilu 2024 di Malang Raya.

"Nantinya, hasil sosialisasi ini bisa mendengarkan keluh kesah dari masyararkat termasuk mahasiswa agar, pelaksanaan pesta demokrasi berjalan dengan lancar," ujarnya, Senin (11/12/2023).

Abdul menyebut, pihaknya bakal mengawal dan memantau proses pemilu di Malang Raya. Sebab, wilayah Malang Raya termasuk dikategorikan rawan terjadinya pelanggaran pemilu hingga golongan putih (golput).

"Kami juga mendorong dan memberikan pemahaman bahwa, suara mereka itu sangat penting dalam menentukan arah masa depan bangsa ini. Meski begitu, hak untuk memilih ada di masyarakat," tuturnya.

Sementara, Ketua PP Otoda FH UB Ria Casmi Arrsa menjelaskan, bahwa pelaksanaan pemilu merupakan upaya regenerasi dalam siklus roda pemerintahan dan mengajak seluruh masyarakat sebagai pemegang kedaulatan untuk memilih calon pemimpin bangsa.

"Jadi, perlu menjadi perhatian bersama bahwa, pengisian kekuasaan bukan hanya diranah eksekutif seperti presiden dan wakil presiden, tapi juga calon legislator yang juga dipilih oleh rakyat. Maka, KPU juga berperan untuk memberikan informasi bahwa dalam Pemilu 2024 juga memiliki calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, serta DPRD Kabupaten/Kota," kata dia.

Divisi SDM dan Litbang KPU Jatim, Rochani mengatakan, sebanyak 60 persen didominasi oleh kelompok generasi muda di DPT wilayah Jatim. Sehingga, pemilu tahun 2024 menjadi pemilihan umum yang mendidik dan partisipatif.

"Kami juga mendorong agar di pemilu 2024 dapat memberikan ruang bagi pelajar dan mahasiswa, karena adanya kemampuan penggunaan teknologi informasi," terang Rochani. (*)

Editor : Rizqi Ardian