Desa Randupitu Pasuruan Raih Penghargaan Inotek Pengolahan Sampah

Inovasi akan terus ditingkatkan agar mendulang lebih banyak prestasi dan penghargaan

13 Dec 2024 - 12:00
Desa Randupitu Pasuruan Raih Penghargaan Inotek Pengolahan Sampah
Kepala desa randupitu menerima penghargaan Inotek (foto isbi/sjp)

PASURUAN, SJP — Inovasi Daerah dan Teknologi (Inotek) Award Jatim 2024 yang digelar di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama pada Rabu (11/12/2024), menjadi malam bersejarah bagi Pemerintah Desa (Pemdes) Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Bagaimana tidak, Pemdes Randupitu Berhasil membawa pulang penghargaan bergengsi. Yakni penghargaan sebagai juara 4 kategori Inovasi Sosial Budaya dan Kependudukan..

Keberhasilan itu diraih oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pemuda Peduli Sampah (Pempes) yang dinilai berhasil mengelolah sampah.

Kepala Desa (Kades) Randupitu, Mochammad Fuad menuturkan, awal mula berdirinya Pempes pada tahun 2018. Kelompok dibentuk oleh sejumlah pemuda yang merasa prihatin dengan kondisi lingkungan yang dipenuhi sampah. 

Pempes tak kenal lelah untuk terus berusaha menyadarkan masyarakat. Meski kelompok ini mengakui sulitnya mengubah kebiasaan masyarakat yang kerap membuang sampah sembarangan. 

"Memang awalnya berat. Tapi Pempes terus berusaha mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Akhirnya, sekarang masyarakat banyak yang memilih membuang ke TPS," tuturnya.

Pempes semakin dikenal usai berhasil mengubah sampah menjadi bahan bakar yang ekonomis dengan menggunakan mesin Refuse Derived Fuel (RDF). 

Sampah RDF adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari pengolahan sampah anorganik atau sulit terurai.

Dalam pengolahannya, sampah RDF memiliki sejumlah manfaat, seperti mengurangi dampak negatif limbah dan mengurangi kebutuhan lahan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah.

Manfaat lainnya yaitu meningkatkan kualitas lingkungan serta memanfaatkan sampah sebagai sumber energi alternatif. 

Alhasil, perlahan tapi pasti, KSM Pempes berhasil mengolah puluhan ton sampah menggunakan mesin RDF. Hingga residu dari TPS Pempes tidak ada yang dikirim ke TPA. 

"Berkat mesin RDF, kami tidak pernah kirim sampah ke TPA lagi. Dan kemarin, Desa Randupitu dinobatkan sebagai Desa Zero Waste," ujar Fuad.

Meski telah memboyong pulang penghargaan sebagai Desa Zero Waste dan ditambah penghargaan juara 4 pada Inotek Award, Fuad tak berpuas diri.

Dia menegaskan, Desa Randupitu akan terus berinovasi lebih bagus lagi untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. 

"Saya bangga dengan penghargaan yang kita raih. Tapi kita akan terus berinovasi lagi untuk lebih baik lagi," tegasnya. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow