Cegah Wabah PMK, Pemkot Kediri Semprot Pasar Hewan dengan Disinfektan
Hingga saat ini, sudah ada 34 kasus PMK yang menyebar di tiga kecamatan di Kota Kediri.
KOTA KEDIRI, SJP – Guna mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Muning, Jumat (10/1/2025).
Kegiatan itu dilakukan bersama tim gabungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pihak Perumda Pasar Joyoboyo, dan kelurahan setempat.
Kepala DKPP Kota Kediri, Moh. Ridwan mengatakan, hingga saat ini sudah ada 34 kasus PMK yang menyebar di tiga kecamatan. Dari laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan pemantauan hewan yang terindikasi PMK selama dua pekan.
“Mulai tanggal 20 Desember sudah ada temuan kasus PMK di Kota Kediri. Alhamdulillah, dari pantauan yang kita lakukan, beberapa hewan ada yang sudah sembuh. Dan akan kita amati beberapa hari lagi untuk menyatakan semua hewannya aman,” ucapnya, Jumat (10/1/2025).
Upaya penyemprotan disinfektan ini dinilai efektif untuk memutus mata rantai penyebaran PMK. Serta menjadi alternatif yang sangat ampuh untuk mensterilkan pasar hewan. Terlebih di musim hujan seperti saat ini.
Namun demikian, Ridwan menghimbau agar masyarakat tidak menganggap cukup dengan penyemprotan disinfektan di pasar hewan. Para peternak diimbau untuk melakukan penyemprotan secara mandiri di kandang-kandang.
“Karena pasar sebagai tempat berkumpul hewan, jadi penyemprotan ini cukup efektif untuk memutus rantai. Dan dari kegiatan hari ini, tim gabungan tidak menemukan adanya indikasi sapi atau kambing yang sakit di lokasi,” ujarnya.
Ridwan menyebut, hari ini penyemprotan disinfektan masih dilakukan di pasar hewan. Namun belum diketahui keberlanjutan kegiatan tersebut. Pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi terkait perlunya tindak lanjut dari kegiatan tersebut.
“Untuk keputusannya apakah akan dilakukan penutupan pasar hewan atau dilakukan penyemprotan pada hewan yang masuk dari luar kota, masih akan kita koordinasikan,” kata Ridwan.
Lebih lanjut Ridwan menjelaskan, masyarakat bisa melakukan upaya pencegahan PMK secara mandiri. Caranya dengan menanggulangi penyebaran PMK di dalam kandang. Kemudian rutin memberi pakan hewan yang bergizi.
Masyarakat juga bisa lebih berhati-hati saat membeli hewan ternak. Sebaiknya tidak membeli hewan ternak yang belum divaksin. Bila ada indikasi hewan yang terpapar PMK, maka masyarakat diimbau untuk segera melapor ke DKPP.
“Pemerintah Kota Kediri juga membuka layanan aduan untuk masyarakat yang menemukan adanya kasus PMK di nomor 081335641546. Atau bisa langsung datang ke kantor DKPP pada hari dan jam kerja,” terangnya.
Dari kegiatan penyemprotan disinfektan ini, pihaknya berharap, kasus PMK di Kota Kediri dapat terpantau dan terkendali. Sehingga semua hewan ternak di Kota Kediri aman dan akhirnya bisa mengurangi keresahan masyarakat.
Digelarnya kegiatan tersebut disambut baik oleh Jumadi, salah satu peternak asal Kelurahan Tamanan. Penyemprotan disinfektan itu dianggap efektif untuk menghindarkan hewan ternak dari potensi penularan PMK.
“Program ini sangat membantu kami untuk mencegah PMK. Semoga dengan kegiatan ini, hewan ternak di Kota Kediri bisa terhindar dari penyakit mematikan seperti PMK ini,” harapnya. (adv)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?