BAZNAS RI Capai Target Pengumpulan Zakat Rp1 Triliun pada Triwulan Ketiga 2024

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI berhasil mencapai target pengumpulan zakat sebesar Rp1 triliun (tidak termasuk dana titipan) pada triwulan ketiga tahun 2024

03 Nov 2024 - 16:05
BAZNAS RI Capai Target Pengumpulan Zakat Rp1 Triliun pada Triwulan Ketiga 2024
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA

Suarajatimpost,com - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI berhasil mencapai target pengumpulan zakat sebesar Rp 1 triliun (tidak termasuk dana titipan) pada triwulan ketiga tahun 2024, meningkat dari Rp 882 miliar pada tahun sebelumnya. 

Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengungkapkan, “Alhamdulillah, ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Meningkatnya jumlah penghimpunan tak lepas dari kinerja menyeluruh mulai dari penghimpunan hingga pada penyaluran zakat yang bermanfaat bagi penerima zakat atau mustahik," ungkapnya 

Dalam pernyataannya di Jakarta pada Minggu (3/11/2024), Kiai Noor menambahkan bahwa capaian ini diharapkan bisa memotivasi BAZNAS di seluruh Indonesia, yang menargetkan pengumpulan sebesar Rp 41 triliun hingga akhir tahun 2024 dan Rp 50 triliun pada tahun 2025. 

"Mudah-mudahan ini menjadi pemicu semangat untuk BAZNAS seluruh Indonesia, yang mana menargetkan Rp 41 triliun hingga akhir 2024 nanti. Sementara tahun 2025, BAZNAS menargetkan Rp 50 triliun. Capaian semacam itu sekaligus juga memperkuat pendistribusian kepada orang-orang yang berhak menerima manfaat zakat," tambahnya.

Ia bersyukur atas kepercayaan masyarakat terhadap lembaganya, yang telah berdiri selama 23 tahun, dalam menyalurkan zakat, infak, dan sedekah, sehingga semakin banyak masyarakat kurang mampu yang mendapatkan manfaat. 

“Alhamdulillah kita mendapatkan kepercayaan masyarakat. Kita selalu berusaha menyusun program yang matang, dimulai dari perencanaan, pengumpulan, hingga pendistribusian. Kita susun dengan baik dan transparan. Dengan begitu, apa yang disalurkan melalui BAZNAS, bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Dana zakat yang terkumpul digunakan untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk beasiswa, santripreneur, pembiayaan UMKM, dan microfinance. 

“Program-program pemberdayaan ini dapat mengubah status masyarakat yang dari awalnya penerima manfaat menjadi pemberi manfaat,” jelasnya.

Di sisi lain, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan M.Si., CFRM., menambahkan bahwa keberhasilan pengumpulan zakat sebesar Rp1 triliun adalah tonggak sejarah dalam pengelolaan zakat di Indonesia. Ia mencatat pencapaian sebelumnya oleh lembaga lain, seperti BAMUIS BNI dengan Rp 1 miliar pada 1993, BAZIS DKI dengan Rp 10 miliar pada 2021, dan Dompet Dhuafa dengan Rp 100 miliar pada 2008.

Rizaludin menjelaskan bahwa BAZNAS menerapkan beberapa strategi untuk mencapai keberhasilan ini. Pertama, mereka fokus pada peningkatan literasi dakwah zakat untuk memahami pentingnya berzakat.

Kedua, optimalisasi peran fundraiser menjadi kunci dalam memperluas jaringan dan efisiensi penghimpunan ZIS. Ketiga, mereka memperkuat layanan muzaki dengan memberikan kemudahan berzakat melalui berbagai platform. Keempat, digitalisasi menjadi prioritas untuk meningkatkan akses dan transparansi dalam pengumpulan serta penyaluran zakat, infak, dan sedekah. 

Terakhir, Rizaludin menekankan pentingnya memaksimalkan branding lembaga untuk membangun citra positif dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat yang profesional. (**)

sumber: investor.id

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow