Baru Dilantik, Seorang Anggota KPPS Bunuh Diri Terjun ke Sumur

Pria yang diketahui baru dilantik menjadi anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) Pemilu 2024 Desa Pace itu, nekat akhiri hidup sekitar pukul 15.15 WIB, Kamis (25/1/2024) sore kemarin

26 Jan 2024 - 06:45
Baru Dilantik, Seorang Anggota KPPS Bunuh Diri Terjun ke Sumur
Seorang anggota KPPS bunuh diri di Kabupaten Jember.(Ulum/SJP)

Kabupaten Jember, SJP-  Seorang pria bernama Muhammad Hafifi (28), warga Dusun Sukmoilang, Desa Pace, Kecamatan Silo, Jember nekat akhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Ia lompat ke dalam sumur dekat rumahnya sedalam kurang lebih 30 meter.

Pria yang diketahui baru dilantik menjadi anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) Pemilu 2024 Desa Pace itu, nekat akhiri hidup sekitar pukul 15.15 WIB, Kamis (25/1/2024) sore kemarin.

Kapolsek Sempolan, AKP M. Na'i, katakan perbuatan nekat korban diduga karena depresi pasalnya korban sering mengeluh sakit kepala akibat ada bisul tumbuh.

"Selain itu, korban beberapa hari belakangan jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, cenderung pendiam. Serta beberapa hari terakhir ini korban sering berpamitan kepada keluarganya dan berpesan 'saya titip Fatan anak saya'," kata Na'i saat dikonfirmasi di Mapolsek Sempolan, Jumat (26/1/2024).

Terkait kejadian tragis yang dialami korban itu, lanjut Na'i, diketahui terjadi setelah korban pulang ke rumah sepulang kegiatan pelantikan KPPS di kantor Kecamatan Silo.

"Jadi saat pulang ke rumahnya (dari pelantikan KPPS), tiba-tiba (korban) pamitan ingin bertemu dengan bapaknya. Padahal bapaknya sudah meninggal. Kemudian dijawab saudaranya, ya kalau mau ketemu bapakmu ngambil wudhu (untuk berziarah) terus berangkat ke makam. Kemudian korban pergi ke makam itu," ulasnya.

Lokasi makam, lanjutnya, tidak jauh dari rumah korban, hanya berjarak kurang lebih 10 meter.

Di lokasi yang sama juga ada sumur tua, yang tertutup papan kayu dengan diameter kurang lebih 1,5 meter.

"Nah sehabis dari (ziarah) makam. Korban ini tiba-tiba membuka penutup makam dibuang, tapi dicegah oleh saksi. Karena diduga korban akan nekat mau melompat ke dalam sumur. Tapi tidak digubris, korban (ternyata) benar langsung melompat ke dalam sumur," ujarnya. 

Nai sebut ayahnya juga pernah melakukan hal yang sama  yaitu akhiri hidup bunuh diri.

"Kasusnya sama nyemplung di sumur itu, beberapa tahun yang lalu dan warga sekitar yakin  ada ikatan batin antara bapak dan anak.

"Sehingga mereka berdua melakukan hal yang sama," kata Na'i yang kemudia tegaskan bahwa dugaan kuat kejadian ini adalah karena korban mengalami depresi. 

"Mungkin karena berpikir yang berlebih, terlebih sakit di kepala apa mungkin pusing yang dirasakan itu. Saksi juga banyak di lokasi kejadian, juga diketahui oleh pihak keluarga," ucap Na'i.

"Terkait kejadian ini, tadi untuk proses evakuasi kita juga dibantu dari Basarnas Jember. Sekitar pukul 16.45 WIB, proses evakuasi berhasil dilakukan. Kemudian jasad korban disucikan dan langsung dimakamkan. Proses autopsi juga ditolak keluarga, dan dibuat surat pernyataan bermaterai," imbuhnya.(*)

editor: trisukma

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow