Banyuwangi, Pesona Alam dan Kekayaan Budaya Suku Osing yang Wajib Kamu Jelajahi
Banyuwangi, yang dikenal sebagai "Sunrise of Java" berkat keindahan alamnya, menyimpan daya tarik yang tak hanya mengundang untuk dinikmati oleh para pecinta alam.
BANYUWANGI, SJP - Banyuwangi, yang dikenal sebagai "Sunrise of Java" berkat keindahan alamnya, menyimpan daya tarik yang tak hanya mengundang untuk dinikmati oleh para pecinta alam. Di balik pesona alam yang memukau, terdapat kekayaan budaya yang tak kalah menarik, yakni Suku Osing, masyarakat asli Banyuwangi yang kaya akan tradisi dan budaya unik. Keberadaan Suku Osing menjadi bagian penting dari identitas Banyuwangi dan daya tarik wisata budaya yang semakin berkembang.
Siapa Suku Osing?
Suku Osing adalah masyarakat yang merupakan keturunan Kerajaan Blambangan, kerajaan Hindu-Buddha terakhir di Jawa. Meskipun zaman terus berkembang, mereka dengan bangga mempertahankan bahasa, seni, dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Bahasa Osing yang khas masih digunakan sehari-hari, memperlihatkan bagaimana identitas mereka tetap terjaga dengan kuat.
Kekayaan Budaya Osing yang Terjaga
Bagi yang ingin menyelami lebih dalam budaya lokal, Suku Osing menawarkan pengalaman yang luar biasa. Dari seni pertunjukan hingga kuliner khas, setiap aspek budaya mereka memiliki cerita menarik yang patut dijelajahi.
Salah satu contoh seni yang khas adalah tari Gandrung, wayang wong, dan kethoprak Osing, yang menggabungkan hiburan dengan makna sejarah yang mendalam. Festival Gandrung Sewu, yang diadakan setiap tahun, adalah momen terbaik untuk menikmati pertunjukan ini.
Upacara adat seperti ritual panen, pernikahan, dan selamatan menjadi bagian penting dalam kehidupan Suku Osing, mencerminkan hubungan mereka yang harmonis dengan alam dan sesama manusia.
Selain seni pertunjukan, Suku Osing juga dikenal dengan kerajinan batik dan tenun tradisional yang memiliki motif khas, seperti motif gajah oling, yang menggambarkan kekayaan alam dan filosofi hidup masyarakat Osing.
Desa Kemiren: Pusat Budaya Osing yang Wajib Dikunjungi
Untuk merasakan langsung kehidupan Suku Osing, Desa Kemiren adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Desa ini menjadi pusat budaya Osing, di mana Anda bisa menyaksikan rumah tradisional, menikmati tarian Gandrung, dan mencicipi kuliner khas seperti Pecel Pitik. Selain Kemiren, Anda juga bisa mengunjungi Desa Olehsari di Kecamatan Glagah, yang masih mempertahankan tradisi mereka dengan penuh semangat.
Tak hanya itu, Desa Tamansuruh juga menawarkan pengalaman unik melalui Umah Suket Ilalang, tempat anak-anak belajar menganyam ilalang sebagai bentuk pelestarian tradisi. Selain itu, Sekolah Adat Osing Pesinauan mengajarkan seni tari, musik, dan silat kepada generasi muda.
Wisata Kuliner Osing yang Menggugah Selera
Tak lengkap rasanya berkunjung ke Banyuwangi tanpa mencicipi kuliner khas Suku Osing. Pecel Pitik, tahu walik, dan uyah asem adalah hidangan yang wajib dicoba. Setiap sajian tidak hanya lezat, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya yang terjaga dalam setiap langkah kehidupan mereka.
Melestarikan Warisan Budaya Osing untuk Wisatawan
Suku Osing tidak hanya melestarikan tradisi mereka melalui festival dan ritual, tetapi juga membuka pintu bagi wisatawan untuk lebih mengenal budaya mereka yang otentik. Melalui upaya pelestarian ini, Suku Osing memastikan budaya mereka tetap hidup dan berkembang, baik di dalam negeri maupun di mata dunia.
Jadi, kapan kalian akan mengunjungi Banyuwangi? Nikmati keindahan alamnya, namun jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami kekayaan budaya Suku Osing yang penuh warna dan makna. (**)
Sumber: Berbagai sumber
Editor : Rizqi ArdianĀ
What's Your Reaction?