Bacawalkot Malang, Mas Dwi Paparkan Program Komprehensif untuk Kota Malang
MCC yang didukung penuh oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu harus dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran, terutama di kalangan generasi Z (Gen-Z).
Kota Malang, SJP - Berkunjung ke Kantor Perwakilan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, yang berada di Rumah Toko (Ruko) Istana Dinoyo B-10, Jalan MT Haryono, Bakal calon Wali Kota (Bacawalkot) Malang, Dwi Hari Cahyono paparkan program komprehensif.
Dengan program komprehensif yang mencakup ekonomi, penanganan banjir, pendidikan, hingga kesehatan tersebut bakal dilakukan jika dirinya terpilih sebagai Wali Kota Malang 2024-2029.
Pria yang akrab disapa Mas Dwi menjelaskan, ada beberapa langkah-langkah strategis, salah satunya mempertahankan Malang Creative Center (MCC) sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang.
Terlebih, MCC yang didukung penuh oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu harus dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran, terutama di kalangan generasi Z (Gen-Z).
"Awal berdirinya MCC itu memang tidak berorientasi pada profit, tapi untuk digunakan optimalisasi terutama pada ekonomi kreatif. Pemkot (Pemerintah Kota) Malang harus hadir untuk menjawab problem masyarakat. Siapa yang mengelola, dinas apa yang mengelola, itu yang kita awasi," ucapnya, saat berada di Kantor PWI Malang Raya, Sabtu (15/6/2024).
Menurut Mas Dwi, saat ini yang sangat penting itu mengawasi output dari anggaran yang dialokasikan untuk MCC, termasuk pertumbuhan wirausaha dan kenaikan kelas pelaku UMKM Kota Malang di setiap tahunnya.
"Itu (pengawasan out put) anggaran untuk MCC saat ini yang lebih penting," tegas pria yang pernah menjadi Direktur BUMD Jasa Yasa Kabupaten Malang dan anggota DPRD Jawa Timur periode 2019-2024 ini.
Sedangkan, lanjut Mas Dwi, untuk masalah banjir yang kerap terjadi, menjadi prioritas utamanya dalam 100 hari pertama kerja, karena dinilai penting untuk koordinasi dengan pemerintah daerah di Malang Raya. Mengingat banjir yang terjadi di Kota Malang banyak disebabkan oleh alih fungsi lahan di wilayah sekitarnya.
"Komunikasi dengan pemda di tiga daerah Malang Raya harus dilakukan. Saya yakin dengan duduk bersama, semua masalah akan teratasi. Reboisasi harus dilakukan untuk mengembalikan hutan di Kota Batu," jelasnya.
Selain itu, dirinya juga berencana untuk mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan memastikan seluruh aliran air dikembalikan ke Sungai Brantas. Dalam penanganan banjir ini, Ia juga mengaku akan menerapkan program pembuatan sumur resapan untuk setiap Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru.
"Makanya salah satu program saya adalah menganggarkan Rp 1 miliar untuk satu kelurahan. Untuk menangani masalah banjir ini," tambahnya.
Tidak hanya fokus pada ekonomi dan penanganan banjir, Bacawalkot dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga berkomitmen pada pengembangan pendidikan dasar dengan program memperbanyak sekolah gratis dan mengusung program Satu Keluarga Satu Sarjana.
Diakhir, bidang kesehatan juga menjadi fokusnya, terkait hal ini Dwi merencanakan program 1 KK 1 Dokter Keluarga agar masyarakat Kota Malang terjamin kesehatannya.
"Jadi memang manajemennya yang harus kita konsentrasi untuk pembenahannya. Bagaimana agar kualitas kesehatan masyarakat Kota Malang ini terjamin," tukasnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?