Anggap Ada Kemunduran Moralitas Pada Pemilu 2024, Kampus Undar Jombang Bersuara

Rektor Undar Jombang Amir Maliki Abitolkha mengutip bahasa Almarhum Nurcholish Madjid mengatakan bahwa salah dari bangsa Indonesia itu pada dimensi moralitasnya, moralitasnya yang salah.

07 Feb 2024 - 13:00
Anggap Ada Kemunduran Moralitas Pada Pemilu 2024, Kampus Undar Jombang Bersuara
Jajaran Civitas Akademika Undar Jombang Angkat Suara atas situasi Pemilu 2024. (Foto : Fredi/SJP)

Kabupaten Jombang, SJP - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dianggap oleh civitas akademika kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang masalah serius.

Masalah tersbut menjadi salah satu latar belakang Civitas Akademika kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang bersuara. 

Rektor Undar Jombang bersama jajaran pimpinan rektorat, dan mahasiswa mengeluarkan pernyataan sikap di halaman depan Kampus Undar Jombang, Rabu (7/2/2024) siang. 

Rektor Undar Jombang Amir Maliki Abitolkha mengutip bahasa Almarhum Nurcholish Madjid mengatakan, salah dari bangsa Indonesia itu pada dimensi moralitasnya, moralitasnya yang salah. 

"Ada gium kalau mau jadi anggota DPR mesti bayar, mesti punya sangu yang cukup. Kita tidak bicara integriti, kita tidak bicara integritas, kita tidak bicara kompetensi, lah ini perlu pelurusan - pelurusan," kata Rektor Undar Jombang Amir Maliki kepada wartawan, Rabu (7/2/2024). 

Menurut Amir Maliki, paling strategis melakukan pelurusan itu kampus, maupun pondok pesantren. Sebagaimana kita tahu Undar Jombang adalah kampus Tarikat. 

"Harus menjunjung tinggi nilai kepondokan, nilai akademik, dan yang utama nilai ke Tarikat," ujar Amir Maliki. 

Kita tidak punya hubungan sosiologis, kita merasa ikut bertanggung jawab. Normalnya mendatang Calon Legislatif (Caleg) itu harus jualan kompetensi, jualan integritas.

"Kita masyarakat yakin siapapun yang kita pilih sungguh - sungguh memperjuangkan mereka yang memilih, Ini kan tidak," bebernya. 

Dalam perspektif hukum yang berlaku di Indonesia apa yang sudah berjalan sampai dengan hari ini. Jika tidak bisa maka kewajiban kita tentu menerimanya dengan tetap ke depan siapapun yang akan terpilih mesti didampingi oleh para pihak.

"Sehingga yang paling utama kepentingan bangsa bisa menjadi prioritas," ungkapnya. 

Mahasiswa Undar Jombang Meyda Wulansari (23) Tahun mengapresiasi sikap jajaran rektorat kampusnya. Melakukan aksi memastikan netralitas kampus. 

"Kampus Undar tidak mendukung siapapun," ungkapnya. 

Momen Pemilu 2024, Meyda mengaku ada beberapa orang hadir di Kampus Undar dan melabeli sebagai kampus Politik. 

"Banyak orang yang bilang bahwasanya Undar itu kampus politik, dan ada yang bilang mendukung ini, yang ini, makanya pak Rektor turun tangan menjelaskan bahwa Undar tidak mendukung siapapu," tandasnya. (*) 

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow