Ancaman Serangan Siber Mengintai Jawa Timur: LUF Seri 2 Tekankan Pentingnya Back Up Data dan Upgrade Firewall
Data dari tim Pemprov CSIRT (Computer Security Incident Response Team) sebanyak 3.564.737 serangan berhasil ditangkal pada tahun 2023. Sedangkan pada tahun 2024 hingga bulan juni ini, terdapat 1.536.550 serangan pada data center yang berhasil ditangkal
Surabaya, SJP - Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang rawan terhadap serangan siber. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya serangan yang terjadi, termasuk serangan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang mengakibatkan terganggunya roda pemerintahan.
Menyadari hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus berupaya meningkatkan keamanan siber.
Upaya itu dilakukan Pemprov Jatim dalam gelar kegiatan bertajuk Leadership Update Forum seri ke-2 tahun 2024 bertema "Cyber Security Care" di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Kamis (4/7).
Dalam sambutannya, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono tekankan pentingnya backup data sebagai langkah antisipasi terhadap serangan siber.
"Saya himbaukan kepada rekan OPD pemprov Jatim agar kita harus menyiapkan backup data. Ketika terjadi serangan pada server, kita ada backup datanya," kata Bobby.
Ia mencontohkan pengalamannya saat menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), di mana dirinya selalu meminta backup data dilakukan sebulan sekali.
"Selama di BPKAD, Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) itu saya minta untuk dibackup di server yang lain," katanya.
Sehingga ketika dilakukan upgrade firewall, maka akan meminimalisir kemungkinan sistem berhasil terserang virus.
"Jadi harus diupgrade firewall kita secara berkala. Bisa 2 bulan sekali atau 3 bulan sekali," ucapnya.
Selain backup data, Bobby juga menekankan pentingnya firewall atau sistem keamanan komputer.
Berkaitan dengan serangan siber, ia mangaku Jatim selalu menjadi langganan.
Bahkan tak tanggung-tanggung, serangan selalu dilakukan langsung pada data server Pemprov Jatim.
Disebutkan, data dari tim Pemprov CSIRT (Computer Security Incident Response Team) sebanyak 3.564.737 serangan berhasil ditangkal pada tahun 2023. Sedangkan pada tahun 2024 hingga bulan juni ini, terdapat 1.536.550 serangan pada data center yang berhasil ditangkal.
Selanjutnya, perangkat keamanan di data center Jatim telah berhasil menangkal serangan malware sebanyak 18.407 pada tahun 2023 dan sebanyak 9.163 pada tahun 2024.
"Jadi sebetulnya untuk serangan siber di Jatim bukan hal yang baru. Dan kita bisa mengatasi itu semua, karena ada backup datanya," aku Bobby.
Menurutnya, virus malware mudah menyerang perangkat komputer yang minim perlindungan jika tak dilakukan sytem pengamanan dan memiliki back up data secara berkala sangat penting.
"Jadi harus diupgrade firewall kita secara berkala. Bisa 2 bulan sekali atau 3 bulan sekali," ucapnya.
Terakhir, Bobby meminta kepada seluruh Perangkat Daerah se-Jatim untuk menjaga kerahasiaan password pada aplikasi pemerintahan. Selain menjaga, perlu juga dilakukan pergantian password secara berkala.
Menurutnya, pentingnya backup data dan keamanan jaringan pihak pemprov Jatim juga turut hadirkan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Komjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra.
"Jatim indeks keamanan SPBE-nya sangat baik. Ini tentu karena kes adaran keamanan dari pimpinannya. Saya harapkan ini tetap dijaga dan dipertahankan," bebernya.
Sebagai informasi, Leadership Update Forum seri ke-2 tahun 2024 kali ini diikuti oleh seluruh Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemprov dan Sekda Kota dan Kabupaten se-Jatim.
Sementara itu, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Komjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada Pemprov Jatim yang sadar akan pentingnya cyber security.
"Upaya BSSN membantu meningkatkan Keamanan Siber di Jawa Timur," terangnya.
Putu Jayan Danu Putra juga ungkapkan bahwa BSSN telah bekerjasama dengan Pemprov Jatim dalam memberikan pelatihan teknis dan sertifikasi khususnya berkaitan dengan keamanan siber.
"Kami dari BSSN mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh pemerintah Jatim. Dan kami mendukung penuh pogram pelatihan ini," katanya.
Secara keamanan jaringan, BSSN mencatat sekitar 9 juta anomali trafik yang terjadi di internet terhitung sejak Januari hingga Juli 2024.
Tak hanya itu, BSSN juga menemukan sekitar 2 juta aktivitas malware dan lebih dari 100 ribu diantaranya adalah ransomware.
"Ransomware ini yang menyerang PDNS Surabaya. Dan hingga saat ini kita terus berupaya untuk memperbaiki dan membackup data yang ada," katanya.
Putu Jayan Danu Putra juga menyebutkan bahwa Jawa Timur memiliki indeks keamanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang sangat baik yakni 3,62.
"Jatim indeks keamanan SPBE-nya sangat baik. Ini tentu karena kesadaran keamanan dari pimpinannya. Saya harapkan ini tetap dijaga dan dipertahankan," tuturnya.
Untuk itu, sambungnya dalam sinergitas ini sudah tepat jadi bagian upaya Pemprov Jatim dalam meningkatkan keamanan siber melalui backup data, penguatan firewall, dan menjaga kerahasiaan password patut diapresiasi.
Tujuannya jelas, cetus Waka BSSN guna antisipasi serangan siber dilakukan tindakan prefentif terhadap dukungan dan kerjasama dengan BSSN juga menjadi kunci dalam memerangi cyber crime di Jawa Timur.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?