Wow, Kuliner Indonesia Ini Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit

Lebih mengagumkannya lagi, terdapat fakta bahwa beberapa ragam kuliner di Indonesia ternyata sudah eksis sejak zaman Kerajaan Majapahit. Inilah sederet kuliner Indonesia yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.

07 Oct 2023 - 21:15
Wow, Kuliner Indonesia Ini Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit
Kekayaan alam Nusantara dan keragaman kulinernya (Freepik)

Kota Malang, SJP - Kekayaan tradisi nusantara tak lepas dari keragaman kuliner yang ada di Indonesia. Berlimpahnya sumber daya alam Indonesia, serta keanekaragaman suku dan budaya membuat keberlimpahan sumber daya alam ini dapat diolah menjadi berbagai macam masakan lezat kebanggaan Indonesia.

Lebih mengagumkannya lagi, terdapat fakta bahwa beberapa ragam kuliner di Indonesia ternyata sudah eksis sejak zaman Kerajaan Majapahit. Dilansir dari kanal YouTube ASISI channel, inilah sederet kuliner Indonesia yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.

1. Nasi dan Sagu

Dalam budaya makan orang Indonesia, nasi seperti menjadi nyawa utama dalam tiap kegiatan makan. Tanpa nasi, orang Indonesia pada umumnya akan merasa belum makan.

Ternyata, budaya makan nasi ini sudah ada sejak zaman Majapahit dan hal ini diabadikan dalam arca dwarapala candi Penataran yang berbentuk dewi membawa padi.

Maka itu, tak heran jika budaya pertanian di Jawa dan di Indonesia begitu masif, sebab memang hal ini sudah diajarkan dan dibudayakan sejak zaman Majapahit. Bahkan, menurut arkeolog Titi Surti Nastiti, pada era Mataram kuno, beras telah menjadi tulang punggung kerajaan, dan pada era Majapahit kita bahkan sudah mengekspor beras.

Hal ini juga tertuang dalam berbagai prasasti, salah satunya Prasasti Rukam (907 M) yang menyebutkan istilah Skul Paripurna, di mana kisah tentang beras digambarkan menyerupai bentuk tumpeng yang kita kenal hingga di saat ini.

Tak hanya nasi, masyarakat Nusantara pada zaman Kerajaan Majapahit diduga juga sudah mengenal sagu. Ahli Bioteknologi dan Agroteknologi Nardiman Haska menyebutkan bahwa pada relief Candi Borobudur, terdapat kisah tentang pohon sagu sebagai salah satu  palma kehidupan.

2. Pecel

Pecel adalah kuliner asli Jawa yang sangat mudah ditemui di Jawa Timur. Berbagai daerah di Jawa Timur seperti Kediri, Blitar, Madiun, Ngawi dan Ponorogo disebut-sebut memiliki kuliner andalan yakni nasi pecel.

Ternyata, kuliner pecel sudah ada sejak zaman Majapahit. Hal ini disebutkan dalam Kakawin Ramayana (870 M) yang menceritakan tentang masakan berupa sayur dengan saus kacang sebagai pelengkapnya.

3. Olahan Ikan dan Daging

Salah satu hal yang terkenal dari Kerajaan Majapahit adalah kekuatan maritimnya. Kekuatan maritim ini tidak hanya berhubungan dengan kekuatan bala tentara Majapahit dan strategi perangnya, namun juga berkaitan dengan sumber daya laut untuk kelangsungan hidup masyarakat Majapahit. Dalam Kakawin Bhomakawya, terdapat kisah tentang ikan-ikan yang dikeringkan dan diasinkan.

Pada masa itu, masyarakat menyebutnya 'grih', yang pada saat ini orang Jawa menyebutnya 'gereh'. Tak hanya grih atau gereh, Kakawin Bhomakawya juga menyebutkan 'daing' atau 'deng' yang kini penyebutannya menjadi dendeng. Pada masa itu, daing atau deng merujuk pada daging ikan, juga daging ayam, lembu, babi, dan kerbau yang diawetkan dengan cara dibumbui dan dikeringkan.

4. Kerupuk Rambak

Budaya makan dengan dilengkapi kerupuk ternyata juga sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Bukti mengenai hal ini tertulis dalam Kakawin Ramayana pada abad ke-9 Masehi. Pada masa itu, kerupuk dibuat dari kulit lembu yang dikeringkan, yang hari ini kita sebut sebagai kerupuk rambak.

5. Rujak Manis

Selain kekayaan alam berupa beras, umbi-umbian, hasil laut dan hewan ternak, bumi Nusantara juga diberkati dengan aneka ragam tumbuhan sayur dan buah-buahan. Hal ini rupanya menjadi inspirasi bagi masyarakat zaman Majapahit untuk mengolah buah-buahan menjadi kudapan rujak manis yang kita kenal hingga di era modern ini. Siapa sangka, rujak manis ternyata sudah tertulis dalam Prasasti Paradah (934 M).

6. Dodol

Orang Jawa menyebut istilah kudapan manis sebagai camilan atau amik-amikan. Dodol atau jenang merupakan salah satu jenis kudapan manis atau amik-amikan yang ternyata sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Hal ini juga tertulis dalam Prasasti Sanguran (928 M) dan Kakawin Ramayana yang menyebut dodol dengan nama dwadwal.

7. Wajik dan Jadah

Wajik dan jadah adalah dua jenis kudapan khas masyarakat Jawa yang hingga kini masih eksis, terutama untuk kelengkapan upacara adat dan perayaan momen-momen tertentu. Ternyata, wajik dan jadah juga sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan tertulis dalam Kakawin Nawaruci (1533 M).

8. Brem

Jika berkunjung ke Madiun, anda tentu tidak akan melewatkan untuk membeli dan mencicipi brem sebagai salah satu kudapan khas Madiun. Rupanya, brem juga sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit. Hal ini telah dituliskan dalam Lontar Calwanarang (1540 M).

9. Dawet

Siapa tak suka kesegaran minuman tradisional yang satu ini? Rasa manis dan legitnya yang khas, berasal dari perpaduan santan dan gula merah, ditambahkan dengan dawet yang dibuat dari tepung beras, selain menyegarkan juga mengenyangkan. Ternyata, dawet juga sudah eksis sejak zaman Majapahit. Hal ini tertulis dalam Kakawin Kresnayana pada abad ke-12 M.

10. Sambal

Sambal seolah menjadi pelengkap makan wajib bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Rupanya, masyarakat Nusantara pada zaman Kerajaan Majapahit sudah mengenal budaya mengulek sambal.

Namun, saat itu masyarakat Majapahit belum menggunakan cabai (chilli) sebagai bahan dasar sambal, sebab cabai baru dikenal oleh masyarakat nusantara sejak masuknya Spanyol dan Portugis pada abad ke-16 yang membawa cabai dari Amerika Selatan.

Lalu bagaimana pembuatan sambal pada zaman Majapahit? Rupanya, rakyat Majapahit zaman dahulu menggunakan cabya, cabai lokal Jawa yang kini mulai jarang ditemukan.

Itulah sederet kuliner Indonesia yang ternyata sudah ada sejak zaman Majapahit. Menjaga kelestarian kuliner khas nusantara dengan mempromosikannya dan merasa bangga menikmatinya merupakan salah satu jalan untuk melestarikan kebudayaan asli nusantara yang kaya raya. (**)

Editor: Queen Ve
Sumber: kanal YouTube ASISI Channel

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow