Konveksi Simpati, Dari Tailor Sederhana Hingga Mengejar Industri Garmen
Konveksi Simpati ingin memberikan berbagai manfaat mulai dari pemberian sumbangan, menyediakan fasilitas belajar seperti kegiatan study tour gratis, dan penyediaan lowongan pekerjaan yang luas.
Surabaya, SJP - Konveksi Simpati, merupakan perusahaan konveksi pakaian berpengalaman yang sudah berdiri sejak tahun 1992, berawal dari usaha penjahit satuan (tailor) sederhana dan terus berkembang hingga menjadi usaha konveksi pakaian yang melayani berbagai jenis dan model pakaian seragam.
M Khoirul Umam, M.Pd, direktur dari usaha Konveksi Simpati yang berlokasi di Jalan Jeruk III No. 20, Jatiagung, Wage, Kabupaten Sidoarjo, mengungkapkan, urusan jahit menjahit merupakan keahlian turun-temurun dari keluarga Umam, bahkan nama 'Simpati' memiliki sejarah panjang sebelum menjadi usaha Konveksi.
"Awalnya nama 'Simpati' sendiri berasal dari usaha jahit milik keluarga ayah saya, kebetulan ayah saya melanjutkan usaha tersebut namun bukan dalam bentuk warisan secara langsung, melainkan bapak saya membuat usaha baru dengan nama (brand) yang sama yaitu 'Simpati'. Jadi bisa dibilang melakukan rebranding atau reborn," jelas Umam mengenai sejarah dari nama usaha Konveksi Simpati, Selasa (26/9/2023).
Umam menjelaskan lebih lanjut bahwa ayahnya dulu menamai usaha ini 'Simpati Tailor', karena memang pada awalnya usaha ini masih berbentuk usaha jahit satuan (tailor) dan belum berbentuk Konveksi seperti sekarang.
"Ayah saya dulu juga berprofesi sebagai seorang guru, titik balik usaha tailor itu beralih menjadi konveksi bermula saat mendapat pesanan seragam siswa dari sekolah tempatnya mengajar. Karena ayah saya memiliki banyak koneksi ke penjahit lain akhirnya terjalin kerjasama dan lahirlah Konveksi Simpati," tutur Umam mengenai awal mula beralihnya Simpati Tailor menjadi Konveksi Simpati.
Konveksi Simpati Berkembang pesat di era Pemilihan Umum (Pemilu) Calon Legislatif (Caleg) 1997, banyaknya caleg yang menggunakan jasa jahit usaha ayahnya menjadikan Konveksi Simpati yang awalnya hanya memiliki sedikit karyawan dan jumlah mesin yang minim mengalami pertumbuhan.
"Bahkan dulu lokasi Konveksi Simpati itu sempat berpindah-pindah karena sistemnya masih kontrak tempat, barulah pada tahun 2011 akhirnya lokasi konveksi berpindah dan menetap di sini," lanjut Umam.
Almarhum ayah dari Umam meninggal dunia pada tahun 2021, akhirnya Umam melakukan estafet dan menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh ayahnya.
"Terakhir saat ayah saya masih memegang usaha ini kita sudah memiliki 8 karyawan, alhamdulillah sekarang sudah ada 22 karyawan, dengan manajemen yang lebih terstruktur karena usaha ini sudah berbentuk Perseroan Terbatas (PT), lebih tepatnya PT Perorangan yang merupakan program Presiden Jokowi," ungkap Umam tentang bentuk dari usaha Konveksi Simpati.
Dalam menghitung omzet, Konveksi Simpati tidak menghitung dalam hitungan bulan atau hari, melainkan dalam hitungan satu tahun ajaran baru, dikarenakan momen tersebut merupakan titik tertinggi usaha konveksi akan ramai pesanan.
"Konveksi Simpati sering mendapat pesanan atau bekerja sama dengan instansi pendidikan, beberapa Universitas juga pernah memesan set yang meliputi pembuatan jas almamater, toga hingga jaket Kuliah Kerja Nyata (KKN)," jelas Umam.
Dijelaskan juga bahwa setiap konveksi memiliki spesialisas masing-masing, Konveksi Simpati sendiri fokus dalam pembuatan seragam formal dan ingin membangun karakter sebagai Konveksi khusus seragam instansi yang mana produk pakaian seperti itu akan dibutuhkan tiap tahun.
"Kami juga sadar akan tantangan persaingan di era digital, untuk sekarang mungkin belum ada ancaman berarti, dan jika nanti adapun kita tidak bisa menyalahkan digitalisasi. Sebagai usaha konveksi tetap harus siap berputar otak untuk beradaptasi di era modern," jawab Umam saat ditanyai mengenai persaingan di era yang serba digital.
Umam mengungkapkan bahwa keputusan untuk menjadikan Konveksi Simpati sebagai PT Perorangan karena mengejar legalitas dan integritas, hal tersebut dilatarbelakangi oleh tantangan lain saat ini yaitu banyaknya kehadiran saingan PT yang merekrut konveksi tanpa legalitas.
"Keinginan saya kedepan hanya satu, usaha ini bisa memberi manfaat untuk orang banyak, mulai dari memberikan lowongan pekerjaan hingga memberikan bantuan-bantuan lain ke orang-orang yang membutuhkan," ucap Umam.
Konveksi Simpati ingin memberikan berbagai manfaat mulai dari pemberian sumbangan, menyediakan fasilitas belajar seperti kegiatan study tour gratis, dan penyediaan lowongan pekerjaan yang luas.
Bahkan saat ini Konveksi Simpati memiliki banyak pekerja lepas di bagian finishing seperti packing, lipat baju dan bersih benang yang merupakan warga sekitar lokasi Konveksi Simpati.
"Di dalam dunia jahit menjahit, kelas paling tinggi adalah industri garmen yang bentuknya sudah seperti pabrik. Setelah berkembang dari tailor menjadi Konveksi, nanti di masa mendatang saya berkeinginan 'Simpati' akan berkembang menjadi industri garmen." tutup Umam kepada suarajatimpost.com. (0)
Editor: Queen VeĀ
What's Your Reaction?