Pasien DBD di RSUD Sampang Membeludak hingga Harus Dirikan Tenda Darurat
Untuk memastikan pelayanan berjalan optimal, Komisi IV DPRD Sampang menggelar sidak
SAMPANG, SJP – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sampang benar-benar menjadi ancaman. Bahkan, pasien penderita DBD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohammad Zyn (RSMZ) Sampang membeludak.
Bahkan, semakin banyaknya jumlah pasien DBD di RSMZ mengharuskan manajemen rumah sakit menyediakan tenda darurat. Sebab, ruang instalasi gawat darurat (IGD) tidak mampu menampung pasien yang terus berdatangan.
Merespons fenomena tersebut, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kamoning dan RSUD dr. Mohammad Zyn, Kamis (12/12/2024).
Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Mahfud menyampaikan, sidak itu dilakukan untuk memastikan pelayanan dari fasilitas kesehatan (faskes) terhadap pasien berjalan optimal. Sebab, jumlah penderita DBD di Kabupaten Sampang saat ini semakin bertambah.
"Karena penderita DBD membeludak. Kami harap, pihak puskesmas dan rumah sakit bisa melayani pasien dengan baik," ucapnya, Kamis (12/12/2024).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, tenda darurat yang didirikan di halaman RSUD dr. Mohammad Zyn itu dapat berfungsi sebagai ruang transit ketika ruang IGD penuh. Tenda darurat itu sengaja didirikan sejak Rabu (11/12/2024) kemarin sebagai alternatif.
"Karena di ruang IGD kapasitasnya hanya bisa menampung pasien sebanyak 20 orang. Jadi tenda darurat itu bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang, dr. Bhakti Setyo berjanji akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien. Meski jumlah pasien membeludak, pihaknya akan tetap melayani semaksimal mungkin.
"Jadi, penambahan tenda darurat ini merupakan upaya kami dalam meningkatkan pelayanan," ucapnya, Kamis (12/12/2024).
dr. Bhakti menyebut, pihaknya berkemungkinan menambah unit tenda darurat. Hal itu bergantung pada eskalasi peningkatan jumlah pasien yang datang. Kondisi tenda dianggap sudah cukup aman saat kondisi hujan. Seba, tenda itu tertutup dan beratap.
Dijelaskan dr. Bhakti, pasien yang belakangan ini terus berdatangan didominasi oleh anak-anak. Namun tidak semuanya karena terjangkit DBD. Ada juga pasien yang datang karena terinfeksi saluran pernapasan dan stroke.
Diketahui, kasus DBD di Kabupaten Sampang mengalami peningkatan dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. Bahkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang mencapai 510 kasus. Sejak tanggal 1-12 Desember 2024, RSMZ telah merawat sebanyak 80 pasien DBD.
"Kebanyakan anak-anak. Tapi tidak semua DBD. Tapi kebetulan kok ya bareng,” pungkasnya. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?