Banjir di Mojokerto Hampir Sepekan, Rumah Warga Mulai Rusak
Aktivitas warga benar-benar lumpuh, ditambah Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah memutus arus listrik lantaran air sudah 6 hari menggenangi seluruh isi rumah.
MOJOKERTO, SJP - Banjir di Desa Tempuran dan Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto sudah berlangsung hampir sepekan.
Terlebih di Desa Tempuran, pantauan di lokasi pada Kamis (12/12/2024) pagi, air masih menggenangi rumah warga dan debit air cenderung naik dari hari-hari sebelumnya.
Aktivitas warga benar-benar lumpuh, ditambah Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah memutus arus listrik lantaran air sudah 6 hari menggenangi seluruh isi rumah.
Banjir yang tak kunjung surut menyebabkan rumah-rumah warga mulai rusak.
Seperti yang terjadi pada rumah Rahmat Kartolo ini, rendaman air membuat tembok rumah lembab dan mengelupas, ditambah pintu kayu triplek mulai rapuh lantaran tak kuat menahan genangan air hampir sepekan.
Selain rumah, sofa dan kasur milik Kartolo juga terendam akibat tak memungkinkan dievakuasi.
"Kasur saja dua, ditambah sofa, rusak semua. Ya hanya bisa pasrah," katanya saat diwawancarai.
Berdasarkan data jumlah pengungsi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, saat ini tercatat 308 jiwa yang mengungsi akibat banjir di dua desa Kecamatan Sooko itu.
Sebanyak 140 jiwa di Masjid Dusun Bekucuk, 42 jiwa di Masjid Dusun Tempuran. Sementara di Masjid Ngingasrembyong srbanyak 44 jiwa dan pengsunngsi di TPQ Dusun Pendowo sebanyak 26 jiwa. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?