Warga Binaan Lapas Pasuruan Terima Pesanan Ribuan Kaus
Seluruh proses, mulai dari pemotongan bahan, hingga penyablonan, dilakukan dengan penuh ketelitian untuk memastikan produk berkualitas tinggi.
KOTA PASURUAN, SJP — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pasuruan kembali menunjukkan komitmennya dalam program pembinaan kemandirian warga binaan. Kali ini dengan menerima pesanan produksi ribuan kaus dari Lapas Nunukan, Kalimantan Utara.
Program ini menjadi salah satu wujud nyata pemberdayaan warga binaan melalui pelatihan keterampilan di bidang konveksi. Hal itu sekaligus membuka peluang kerja produktif selama menjalani masa pembinaan.
Kepala Lapas Kelas IIB Pasuruan, Ma'ruf Prasetyo Hadianto menyampaikan, pesanan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Lapas, tetapi juga sebagai bukti kepercayaan publik terhadap kualitas hasil karya warga binaan.
“Pesanan ini menunjukkan, bahwa hasil kerja keras dan keterampilan yang kami latihkan kepada warga binaan diakui oleh Lapas lain,” ujarnya, Kamis (28/11/2024).
Proses produksi kaus ini dilakukan di bengkel kerja konveksi Lapas Kelas IIB Pasuruan. Dalam prosesnya telah dilengkapi dengan mesin jahit modern dan diawasi oleh tim quality control dari garmen yang terlatih.
Seluruh proses, mulai dari pemotongan bahan, hingga penyablonan, dilakukan dengan penuh ketelitian untuk memastikan produk berkualitas tinggi. Pesanan ribuan kaus ini diharapkan dapat selesai tepat waktu, tanpa mengesampingkan standar mutu yang telah ditetapkan.
Ma'ruf menambahkan, program ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis kepada warga binaan. Tetapi juga membangun mental dan rasa percaya diri mereka.
Selain itu, hasil dari program ini turut memberikan kontribusi pada pemasukan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), sekaligus menjadi bentuk sinergi antar-Lapas.
“Kami berharap, program seperti ini terus dikembangkan. Sehingga semakin banyak warga binaan yang merasakan manfaatnya dan siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang memadai,” jelasnya.
Salah satu warga binaan yang terlibat dalam produksi, mengaku bangga bisa berkontribusi dalam proyek besar ini.
"Saya merasa dihargai dan termotivasi untuk terus belajar. Ini juga bekal saya ketika nanti bebas," kata salah satu warga binaan.
Pesanan dari Lapas Nunukan. Ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi lebih besar antarunit pemasyarakatan dalam mendukung pembinaan yang produktif dan bermakna. (***)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?