Universitas Muhammadiyah Malang Gelar Workshop Literasi Digital Kolaborasi Lawan Hoaks

Koordinator Program Japelidi Ni Made Ras Amanda jelaskan kegiatan tersebut merupakan kerja sama ketiga kalinya dan menjadi istimewa karena 2024 adalah tahun politik yang membutuhkan usaha lebih kuat menghadapi disinformasi dan karenanya membutuhkan kolaborasi.

31 May 2024 - 11:30
Universitas Muhammadiyah Malang Gelar Workshop Literasi Digital Kolaborasi Lawan Hoaks
Literasi Digital Malang 2024 di kantor American Corner, Lantai 3 Gedung Perpustakaan Pusat UMM Kamis (30/5) (UMM/SJP)

Kota Malang, SJP - Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan My America, United States Consulate General Surabaya serta American Corner Universitas Muhammadiyah Malang (Amcor UMM) telah mengadakan pelatihan Kolaborasi Literasi Digital Melawan Hoaks di kantor American Corner, Lantai 3 Gedung Perpustakaan Pusat UMM Kamis (30/5) pada 09.00-15.00 WIB.

Acara ini merupakan bagian rangkaian kegiatan workshop yang digelar Konsulat Jenderal Amerika Serikat Surabaya di sejumlah daerah yakni Denpasar, Ambon, Surabaya, Yogyakarta, Malang, dan Makasar.

Koordinator Program Japelidi Ni Made Ras Amanda jelaskan kegiatan tersebut merupakan kerja sama ketiga kalinya dan menjadi istimewa karena 2024 adalah tahun politik yang membutuhkan usaha lebih kuat menghadapi disinformasi dan karenanya membutuhkan kolaborasi.

Tujuan diselenggarakan event ini, tambah dia, yaitu untuk semakin memperbanyak kemunculan kegiatan kolaborasi dari berbagai kalangan yang bertujuan untuk melawan disinformasi.

Literasi Digital Malang 2024 tersebut menghadirkan empat pemateri dari Japelidi yaitu: Dr. Siswantini Yenni (Binus Jakarta), Dr. Frida Kusumastuti (Universitas Muhammadiyah Malang), Bayu Indra Pratama, M.A. (Universitas Brawijaya) dan Dimas Prakoso, M.A. (UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung).


Sejumlah materi yang disampaikan dalam workshop antara lain: What is Misinformation and Disinformation, Toolkits to Combat Disinformation, Exercising Fact Checking Tools, dan How to Design Misinformation-Disinformation Program.

“Materi-materi tersebut sesuai dengan Modul yang diterbitkan Japelidi bersama My America berjudul The Alliance of Indonesian Youth, Influencers, and Journalists Against Disinformation in Indonesian Political Years.” kata dosen Ilmu Komunikasi UMM Frida Kusumastuti. 

Lebih lanjut, Frida mengatakan modul tersebut bisa diunduh secara gratis melalui website resmi Japelidi di www.japelidi.id.

Selain disampaikan dengan metode ceramah, dan praktek penggunaan tools kit, juga dilakukan FGD untuk menggali ide dan inisiatif gerakan media literasi di berbagai kelompok masyarakat.

Ide-ide para peserta sangat menarik, seperti halnya salah satu peserta yaitu Mohammad Said memiliki kesan tersendiri.

“Kita ini mudah sekali berpengaruh pada yang viral. Literasi digital ini menjadi kewajiban, tidak saja melawan hoaks tapi juga kita menjadi penyaring,”katanya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh peserta lainnya bernama Nyoman.

“Sosialiasi lebih lanjut dari mulut ke mulut tentang melawan hoaks bisa merupakan langkah nyata mengurangi hoaks,” begitu kesan Nyoman.

“Anak-anak gen Z banyak yang gak relate dengan generasi atas, maka topik literasi digital bisa mengikuti yang sedang dibicarakan oleh Gen Z. Dilihat mereka ini lagi fighting di medan yang seperti apa gitu. Misalnya tentang idola mereka, mental health, dsb.” kata Valencia dari Komunikasi UB.

“Gen Z mudah diserang dengan yang mereka sukai, misal tentang centang biru. Tentang kegagalan masa depan yang ujungnya over thinking.” komentar Fahmi yang datang jauh dari Tulungagung ke Malang.

Hadir dalam workshop tersebut sekitar 25 peserta, baik itu dari kalangan jurnalis, komunitas, mahasiswa, maupun influencer atau content creator, dan relawan AMCOR UMM.(**)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow