Sempat Viral Karena Aksi Tak Pantas di Gunung Bromo, Tiga Turis Asing Akhirnya Minta Maaf

Untuk mencegah terjadinya kekhawatiran di kalangan warga dan agar tidak berdampak negatif pada Gunung Bromo sebagai destinasi wisata nasional, Jamhari bersama perwakilan warga mengimbau agar tindakan semacam itu tidak terulang.

31 May 2024 - 10:45
Sempat Viral Karena Aksi Tak Pantas di Gunung Bromo, Tiga Turis Asing Akhirnya Minta Maaf
Tiga turis asing di Kabupaten Probolinggo saat meminta maaf atas aksi tak pantas yang dilakukan yaitu pamer pantat di atas mobil jip (Istimewa)

Probolinggo, SJP - Tiga turis asing telah membuat kehebohan dengan tindakan tidak pantas mereka saat mengunjungi Gunung Bromo dan hal tersebut menjadi viral di media sosial. 

Mereka akhirnya meminta maaf kepada publik atas perilaku mereka. 

Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Sukapura, AKP Jamhari, mengkonfirmasi bahwa tindakan tidak senonoh dilakukan oleh tiga turis asing tersebut. 

Kejadian itu terjadi pada Kamis (30/5/2024) sekitar pukul 09.00 WIB.

"Setelah menjadi viral di media sosial, kami meminta klarifikasi dari ketiga turis asing dan sopir jeep terkait insiden tersebut. Mereka telah menyadari kesalahan mereka dan meminta maaf, serta berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut," ujar Jamhari kepada para wartawan. 

Ia menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika rombongan 16 turis asing berangkat dari Malang untuk mengikuti tur wisata di Jawa Timur pada Rabu (29/05).

Pada hari berikutnya sekitar pukul 05.00 WIB, enam turis asing memasuki Pintu Cemoro Lawang menggunakan jeep putih dengan nomor polisi B 2266 IM, dan jeep merah dengan nomor polisi D 1028 VCI untuk tujuan tur Bromo Penajakan 1 (Pasuruan), Lembah Widodaren (Pasuruan), dan Kawah Gunung Bromo.

Setelah menikmati pemandangan di Penajakan sekitar pukul 08.30 WIB, rombongan turis asing meminta untuk diajak ke tempat foto di Lembah Widodaren. 

Tiga turis asing kemudian naik ke jeep warna merah dan meminta untuk difoto oleh teman mereka sambil membuka celana. 

"Tindakan tersebut kemudian difoto secara diam-diam oleh sopir jeep, R, dan disebar ke grup WhatsApp jeep miliknya, yang akhirnya menjadi viral di media sosial," ungkap Jamhari.

Untuk mencegah terjadinya kekhawatiran di kalangan warga dan agar tidak berdampak negatif pada Gunung Bromo sebagai destinasi wisata nasional, Jamhari bersama perwakilan warga mengimbau agar tindakan semacam itu tidak terulang. 

Sementara itu, Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono, mengekspresikan kekecewaannya terhadap perilaku tidak senonoh yang dilakukan di daerah tersebut. 

Ia berharap kejadian ini menjadi yang pertama dan terakhir, dan tidak akan terulang lagi.

"Kami sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh turis asing dengan berpose tidak senonoh di wilayah yang dianggap suci oleh masyarakat Suku Tengger, dan kami berharap agar Tour Leader memberikan pemahaman kepada turis asing yang berkunjung untuk menghormati adat dan budaya setempat," ujar Sunaryono. 

Ia juga menegaskan kepada sopir jeep di Gunung Bromo agar berhati-hati dalam mengambil foto atau video, dan tidak menyebarkannya di grup WhatsApp. 

"Jika hal tersebut menjadi viral, hanya akan menimbulkan kekhawatiran dan merusak citra Gunung Bromo sebagai destinasi wisata," tambah Sunaryono.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow