UB Temukan Teknologi Cerdas Berbasis Internet untuk Konservasi Hutan
Aplikasi ini memang dirancang untuk mendukung konservasi dan pengelolaan hutan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
KOTA MALANG, SJP - Universitas Brawijaya (UB) berhasil membuat temuan inovasi teknologi berbasis Internet of Things (IoT) konservasi dan pengelolaan hutan.
Inovasi ini berkat kolaborasi dua dosen UB yakni Rachmad Andri Atmoko yang menjabat sebagai Kepala Laboratorium Internet of Things & Human Centered Design (Lab IoT & HCD). Serta Rifgi Rahmat Hidayatullah, sebagai Koordinator KJF Manajer Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan UPT Pengelola Kawasan Hutan, Universitas Brawijaya (UB Forest).
Menurut Rachmad Andri, aplikasi ini memang dirancang untuk mendukung konservasi dan pengelolaan hutan yang lebih efektif dan berkelanjutan. Pengembangan aplikasi ini merupakan hasil kolaborasi lintas disiplin ilmu, mengintegrasikan teknologi loT dengan sistem monitoring yang cerdas.
Sistem ini memungkinkan deteksi aktivitas di dalam hutan, seperti identifikasi satwa liar, manusia, dan kendaraan secara real-time.
”Kami menggunakan algoritma kecerdasan buatan atau AI yang terintegrasi dengan kamera jebak (camera trap),” ungkap Rahmad.
Hal tersebut ia katakan saat menjadi pemateri di acara Bincang dan Obrolan Santai Bersama Pakar Universitas Brawijaya (BONSAI UB). Acara ini diselenggarakan oleh Divisi Informasi dan Kehumasan UB yang mengambil tempat di gedung pertemuan Widyaloka, Kamis (12/12/2024).
Dosen Kepala Laboratorium IoT UB ini juga menguraikan, jika informasi yang dikumpulkan akan dikirimkan melalui jaringan LoRa (Long Range) ke pusat kontrol. Hingga kemudian ditampilkan di dashboard berbasis web, untuk mempermudah pengambilan keputusan oleh pengelola hutan.
Dimana inovasi yang dikembangkan ini mempunyai spesifikasi efisiensi dan akurat. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan, seperti perburuan liar atau penebangan pohon ilegal, dengan konsumsi daya listrik yang rendah.
Ditambahkan oleh Rifgi Rahmat, bahwa aplikasi ini menggunakan teknologi YOLO (You Only Look Once) untuk mendeteksi objek secara cepat dan akurat. Serta protokol komunikasi LoRa untuk pengiriman data jarak jauh. Dimana hal tersebut sebagai upaya mendukung pengelolaan berkelanjutan.
”Inovasi ini selaras dengan Rencana Pengelolaan Jangka Panjang yang disingkat RPJP UB Forest dan dapat menjadi model bagi pengelolaan hutan lainnya di Indonesia,” tandasnya. (0)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?