Tingkatkan Potensi Pariwisata HPI dan BGC Kolaborasi Adakan Paket Wisatawan
HOB akan menyediakan perjalanan wisata yang dirancang untuk menghadirkan pengalaman yang menarik dan unik.
Kota Batu, SJP - Ketua dewan penasihat himpunan pramuwisata indonesia, Ilham Adiliyah Uyak, mengatakan, Kota Batu memiliki potensi wisata yang sangat beragam, termasuk wisata buatan, alam, pertanian, dan sejarah yang patut untuk dieksplorasi lebih lanjut dan ditawarkan kepada para wisatawan.
"Mengenali potensi ini, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan Batu Guide Community (BGC) Kota Batu telah berkolaborasi dengan cepat meluncurkan paket wisata History of Batu (HOB)," kata dia kepada suarajatimpost.com saat ditemui di apple sun, Sabtu (14/10/2023).
Dia menjelaskan Kota Batu memiliki banyak potensi wisata yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, terutama dalam hal wisata sejarah.
"Oleh karena itu, HPI dan BGC Kota Batu memperkenalkan paket wisata HOB (History of Batu)," ujarnya.
Ilham memaparkan, seiring dengan konsepnya, HOB akan menyediakan perjalanan wisata yang dirancang untuk menghadirkan pengalaman yang menarik dan unik.
"Ini termasuk menjelajahi sejarah kolonial Belanda di Batu, sejarah Kerajaan Jawa yang berkaitan dengan kota ini, serta mengeksplorasi panorama dan pertanian wilayah tersebut. Perjalanan sejarah kolonial Belanda akan membawa wisatawan mengunjungi berbagai situs bersejarah seperti Hotel Kartika Wijaya, Makam Dinger di Junggo, dan bangunan-bangunan lainnya di Selecta," jelasnya.
Bangunan peninggalan Belanda di Selecta, awalnya adalah sebuah penginapan bernama "Selectie" yang didirikan oleh seorang warga Belanda bernama De Reyter De Wild pada tahun 1928.
"Nama "Selecta" berasal dari "Selectie," yang berarti "terpilih" dalam bahasa Belanda. Penamaan ini dipilih oleh Belanda karena udara di daerah Selecta sangat sejuk dan dingin, mirip dengan iklim di Eropa. Oleh karena itu, udara sejuk di Kota Batu juga memberinya julukan "de Kleine Switzerland" atau "Swiss Kecil," bebernya.
Selain itu, perjalanan sejarah Kerajaan Jawa dalam paket HOB akan membawa wisatawan ke Candi Songgoriti atau Candi Supo, serta replika Sangguran.
"Menurut catatan sejarah, Thomas Raffles mengirimkan Minto Stone dari Kota Batu ke Lord Minto, yang kini berada di Skotlandia. Prasasti ini telah berusia lebih dari 1000 tahun sejak diukir pada zaman Kerajaan Mataram, dan telah berdiri di tanah Skotlandia selama lebih dari 200 tahun," terangnya.
Dalam paket HOB juga termasuk Panorafram, yang mencakup wisata petik apel, petik jambu kristal, petik jeruk, dan berbagai destinasi lainnya.
"Rute perjalanan ini akan memunculkan pengalaman wisata yang unik. Selain itu, mereka akan memiliki booth di hotel Aston Inn Batu. Ini adalah proyek pertama mereka dengan hotel Aston Inn Batu, dan kemungkinan akan melibatkan kerjasama dengan hotel-hotel lainnya di Kota Batu," tegasnya.
Paket wisata sejarah HOB dikembangkan oleh HPI dan BKZ Kota Batu sebagai respons terhadap permintaan wisatawan yang mencari pengalaman wisata yang berbeda di Kota Batu.
"Meskipun harga resmi paket ini belum diumumkan karena masih dalam tahap uji coba, mereka berencana untuk menawarkannya dengan harga di bawah Rp 100 ribu per orang. Selain perjalanan wisata, paket ini juga mencakup welcome drink, durasi perjalanan selama 3 jam, dan didampingi oleh pemandu. Terdapat kerja sama dengan armada transportasi Kawanku, yang memiliki izin operasi legal dari Dinas Perhubungan Kota Batu," paparnya.
"Armada transportasi Kawanku sebelumnya adalah mikrolet atau angkot yang saat ini kurang diminati oleh masyarakat. Kendaraan tersebut telah mengalami perombakan untuk digunakan sebagai armada wisata," tandasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?