Surutnya Air Laut di Selat Bali Picu Kepadatan Kendaraan Menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Kabupaten Banyuwangi, SJP - Kepadatan kendaraan terjadi di jalur Pantura Situbondo menuju Pelabuhan Ketapang, tepatnya hingga Banyuwangi, Sabtu (23/12/2023).

Antrean menumpuk dari kantong parkir Pelabuhan Ketapang dan mengekor hingga Polsek KP3 Tanjungwangi.

Panjang antrean diperkirakan mencapai 1,5 km.

Selain karena memang peak season libur natal, kepadatan ini juga dipicu surutnya air laut di Selat Bali.

Akibatnya kapal sulit melakukan bongkar muat.

Akibat kepadatan ini wisatawan terpaksa harus antre berjam-jam lamanya untuk bisa masuk ke kapal. 

Salah satu wisatawan asal Jember, Andrian mengaku perlu waktu panjang untuk bisa masuk ke kapal. Kurang lebih 2 jam lamanya. 

"Harusnya kalau jadwal masuk kapal itu jam 5 tapi ini sampai 7 masih terjebak," kata Andrian. 

Ia mengaku hendak ke Bali untuk berlibur bersama keluarganya dan kini ia pasrah dan pahami bahwa saat momen libur bakal terjadi kepadatan. 

"Mau gimana lagi ya momennya liburan jadi ya hanya bisa bersabar," jelasnya dengan senyum.

Hal yang sama disampaikan oleh Setyo, wisatawan asal Kediri ini mengaku terjebak di kantong parkir sejak pukul 06.00 WIB.

Kepadatan, kata Setyo, mulai dirasakannya sejak melintas dari Jalur Lingkar saat kendaraan menumpuk dan melaju pelan.

"Ini masih menunggu giliran," terangnya.

Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Randy Asdar terangkan bahwa terjadi kepadatan di H-2 menjelang Natal ini.

Antrean didominasi oleh kendaraan pribadi dan bus. 

Randy menerangkan kepadatan ini terjadi sejak Sabtu (23/12/2023) dini hari dan hingga pukul 08.00 WIB kendaraan masih padat merayap. 

"Kita terapkan rekayasa lalu lintas. Seluruh kendaraan dari arah Banyuwangi yang menuju Pelabuhan Ketapang kita arahkan melalui jalur lingkar. Untuk kendaraan barang semua kami masukan ke kantong parkir Dermaga Bulusan," terang Randy.

Selain karena memang peak season, Randy sebut kepadatan ini juga dipicu surutnya air laut di Selat Bali.

Kondisi itu menyebabkan dermaga LCM di kedua sisi pelabuhan tidak dapat digunakan dan kapal tidak bisa bongkar muat. 

"Pada periode Nataru ini, situasi surut terjadi rentang waktu pukul 03.00 WIB hingga 06.00 WIB," ujarnya. 

Pihaknya pun imbau masyarakat tidak ambil jadwal penyeberangan di jam-jam kritis tersebut karena akan terjadi kepadatan karena kapal lamban bongkar muat. 

"Masyarakat kami imbau untuk mengambil jadwal penyeberangan siang atau sore hari. Sebab malam hari kondisi air laut surut, kapal tidak bisa bongkar muat dan akan terjadi kepadatan lalu lintas," tegasnya. (*)

editor: trisukma