Suhu Udara di Malang Meningkat, Ini Penjelasan BMKG
Jawa Timur terdampak Indian Ocean Dipole (IOD) serta fenomena regional, seperti sirkulasi angin monsun Asia – Australia, daerah pertemuan angin antar tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dan kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia
Kabupaten Malang, SJP - Masyarakat belakang ini merasakan ada peningkatan suhu yang signifikan, bahkan di siang hari, terik matahari sangat terasa.
Hal itu dipengaruhi oleh kondisi cuaca cerah yang melanda di sebagian besar wilayah di pulau Jawa hingga Nusa Tenggara.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika, Ahmad Luthfi mengatakan, peningkatan suhu tersebut juga dipicu banyak fenomena alam, salah satunya musim kemarau.
"Sebagian besar wilayah Indonesia saat ini mengalami musim kemarau, sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari," ucapnya, Selasa (3/10/2023).
Menurut Luthfi, kondisi cuaca cerah di siang hari mengakibatkan minimnya pertumbuhan awan yang menyebabkan sinar matahari langsung ke permukaan bumi tanpa adanya hambatan.
"Berdasarkan pengamatan kami (BMKG), saat ini suhu yang terukur memang cukup tinggi. Untuk pulau Jawa itu bisa mencapai 38 derajat celcius di siang hari," jelasnya.
Selain itu, lanjut Luthfi, di wilayah pulau Jawa hingga Nusa Tenggara di akhir bulan September mendapatkan dampak penyinaran matahari yang lebih intens dibandingkan wilayah lainnya, karena posisi semu matahari bergerak ke selatan ekuator.
"Kalau di Jawa Timur sendiri terdampak Indian Ocean Dipole (IOD) serta fenomena regional, seperti sirkulasi angin monsun Asia – Australia, daerah pertemuan angin antar tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dan kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia,” tandasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?