Skema Pasang Surut dan One Way Jadi Solusi Atasi Kemacetan Nataru di Kota Batu
Dua skema tersebut dianggap cukup efektif apabila diterapkan pada Kota Batu sebagai jujugan akan destinasi wisatanya.
KOTA BATU, SJP - Naiknya volume kendaraan saat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), membuat Polres Batu menyiapkan dua skema untuk mengatasi kemacetan pada peak season, yakni dengan rekayasa lalu lintas berupa pasang surut dan satu arah (one way).
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata saat memimpin pembukaan Ops Lilin Semeru 2024 pada Jumat (20/12/2024) membeberkan, dua skema tersebut dianggap cukup efektif apabila diterapkan pada Kota Batu sebagai jujugan akan destinasi wisatanya.
"Sistem pasang surut akan diterapkan lebih dahulu saat mulai ada kepadatan. Jika kondisi semakin padat, maka kecepatan kendaraan turun di bawah 5 km per jam, pengaturan jalur dilakukan dengan menyesuaikan tingkat kepadatan. Dua jalur akan digunakan untuk kendaraan yang naik, sementara satu jalur untuk yang turun, bergantung pada arus dominan," urainya.
Sedangkan untuk tindak lanjut dari sistem pasang surut akan dilakukan ketika kemacetan terus meningkat, yakni skema one way di mana kendaraan dari arah Malang atau Surabaya menuju Kota Batu, akan diarahkan melalui Jalan Ir Soekarno. Sedangkan pengendara dari Kota Batu yang ingin ke Malang atau Surabaya akan dialihkan ke jalur alternatif.
Jalur alternatif yang disiapkan antara lain Jalan Wukir (samping Batos) untuk kendaraan menuju Surabaya, dan Jalan Oro-Oro Ombo untuk kendaraan ke Malang.
Hal ini dikarenakan terdapat enam titik rawan kemacetan yang telah dipetakan selama libur Nataru, yakni Jalan Trunojoyo (exit Songgoriti), Jalan Bukit Berbunga (Simpang 3 Bendo), Simpang 4 Arhanud, Simpang 3 Suhat-Jalan Ir Soekarno, Jalan Diponegoro, dan Alun-Alun Kota Batu.
"Dengan strategi rekayasa lalu lintas ini, Polres Batu berharap dapat meminimalisasi kepadatan arus dan memastikan kelancaran perjalanan wisatawan selama libur Nataru," pungkasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?
