Sandiaga Uno Kaget Pohon Kurma Tumbuh Subur Di Kabupaten Pasuruan
Sandiaga Uno katakan selama ini yang dia tahu pohon kurma bisa tumbuh dan berbuah hanya di wilayah timur tengah yang mempunyai padang pasir
Kabupaten Pasuruan, SJP — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno kaget melihat potensi wisata alam, yakni kebun kurma yang berada di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
Sandiaga Uno saat ditemui awak pada Sabtu (27/7) disela- sela kunjunganya di wisata kebun kurma mengatakan, selama ini yang dia tahu pohon kurma bisa tumbuh dan berbuah hanya di wilayah timur tengah yang mempunyai padang pasir.
"Bahwa ini merupakan salah satu inovasi yang sangat bagus. Menurutnya, selama ini yang dia tahu bahwa tanaman kurma hanya bisa tumbuh dan berbuah di wilayah padang pasir," katanya.
Ia juga kagum dengan adanya pohon kurma yang bisa tumbuh subur di Kabupaten Pasuruan, serta sebagai wisata edukasi.
"Saya kagum dengan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Pasuruan, bahwa tanah Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, terutamanya di Kabupaten Pasuruan dengan adanya buktinya pohon kurma bisa tumbuh dan berbuah di kebun ini,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan, wisata kebun kurma bisa memberikan edukasi pada masyarakat serta daya saing tersendiri.
"Kami akan menggandeng dengan dinas terkait, terutama Dinas Pariwisata untuk mempromosikan wisata ini menjadikan wisata kebun kurma menjadikan wisata religi," pungkas Sandiaga Uno.
Sementara itu menyinggung wisata Kebun Kurma akan menjadikan wisata religi halal Owner Wisata Kebun Kurma Pasuruan, Rusti Widayati saat ditemui usai kunjungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno pada Sabtu (27/7/2024) mengatakan layanan tambahan meliputi need to have, seperti makanan halal dan fasilitas untuk salat, dan good to have, seperti toilet yang ramah.
"Kita harus mencoba untuk mengubah strategi, dari quantity tourism menjadi quality tourism. Jadi, pariwisata tidak hanya berpaku pada jumlah wisatawan, tetapi kepada length of stay dan spending yang lebih besar. Tentu saja banyak yang harus dikerjakan dan diperbaiki agar bisa mengubah daya tarik produk wisata yang berorientasi pada experience atau pengalaman. Pengelolaan destinasi harus lebih kreatif dan serius agar wisata halal dan wisata ramah muslim bisa lebih berkualitas,” katanya.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?