Relawan Gabungan Bersihkan Sampah di Pesisir Pantai Pulau Gili Ketapang
Aksi bersih-bersih sampah ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat. Serta menggugah kesadaran masyarakat, terutama yang berada di destinasi wisata.
Kabupaten Probolinggo, SJP - Relawan gabungan, kompak bersihkan sampah di pesisir Pantai Pulau Gili Ketapang, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Pemkab setempat, melalui Dinas Lingkungan Hidup, turut memberikan bantuan terhadap kepedulian relawan tersebut.
Aksi bersih-bersih itu merupakan salah satu cara untuk menjaga dan merawat destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo ini.
“Agar destinasi wisata pantai ini tetap bersih. Terutama dari sampah plastik. Kami menggandeng Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan Komunitas Pecinta Lingkungan Hidup," kata Kepala DLH Kabupaten Probolinggo, Dewi Korina, Sabtu (18/11/2023).
Aksi bersih-bersih sampah ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat. Serta menggugah kesadaran masyarakat, terutama yang berada di destinasi wisata seperti Pulau Gili ini.
“Bagaimanapun, atraksi alam hanya bisa terdukung oleh kebersihan dan keindahan yang akan melahirkan kenyamanan dan pada akhirnya keseluruhannya diharapkan dapat meninggalkan kenangan,” ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya menyiapkan truk pengangkut sampah di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo. Untuk membawa sampah dari Pulau Gili Ketapang ke TPA Seboro Kecamatan Krejengan.
Selain itu, mengapresiasi tim BEM Unair, seluruh komunitas pecinta lingkungan hidup dan masyarakat yang telah bahu membahu dalam mendukung clean up sampah di pantai Pulau Gili Ketapang, yang merupakan sampah kiriman dari laut.
Apalagi mendatang, pengelolaan sampah harus dimulai dari hulu. Yakni, penghasil sampah antara lain rumah tangga dengan cara mengurangi timbunan sampah dan dengan tidak menggunakan Plastik Sekali Pakai (PSP).
Bahkan, sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai kompos atau untuk budidaya magot. Sedangkan sampah anorganik dapat dipilah untuk didaur ulang.
"Perlu adanya sinergitas Pemerintah Desa melalui APBDes dengan masyarakat secara swadaya, dalam mengelola sampah skala desa. Residunya bisa dengan DLH untuk diangkut ke TPA, tentunya dengan membayar retribusi sesuai dengan Perda Tentang Retribusi,” ucap Dewi Korina.
Ketua BEM Unair, Muhammad Anang Jazuli mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk mengatasi masalah pencemaran pantai dan laut di sekitar pantai Pulau Gili Ketapang. Sehingga, mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pencemaran plastik dan memulihkan ekosistem pesisir yang penting bagi Kabupaten Probolinggo.
“Harapannya nanti dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pencemaran plastik dan memulihkan ekosistem pesisir yang penting bagi Kabupaten Probolinggo. Ini juga akan menjadi langkah positif dalam mendukung upaya global menjaga lingkungan laut dan darat,” pungkas Anang. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?