PT Semesta Eltrindo Pura Perkuat Infrastruktur Panel Listrik Tayan, Efisiensi Operasional Meningkat

Adanya peningkatan kapasitas produksi, Indonesia kini dapat ekspor bauksit dalam bentuk produk setengah jadi, yaitu bauxite menjadi bahan dasar aluminium metal.

11 Jan 2024 - 09:00
PT Semesta Eltrindo Pura Perkuat Infrastruktur Panel Listrik Tayan, Efisiensi Operasional Meningkat
Operasional pabrik bauksit di Tayan, Kalimantan Barat melibatkan instalasi panel listrik canggih mmapu kurangi biaya efisiensi produksi.(Foto:dok./SJP)
PT Semesta Eltrindo Pura Perkuat Infrastruktur Panel Listrik Tayan, Efisiensi Operasional Meningkat
PT Semesta Eltrindo Pura Perkuat Infrastruktur Panel Listrik Tayan, Efisiensi Operasional Meningkat

Surabaya, SJP - PT Semesta Eltrindo Pura (SEP) berhasil tingkatkan efisiensi daya dukung operasional pabrik bauksit di Tayan, Kalimantan Barat, selama 10 tahun.

Hal ini berkat proyek panel listrik yang dilakukan perusahaan pada tahun 2013, Kamis (11/1).

Proyek panel listrik ini melibatkan instalasi panel listrik canggih yang mampu meningkatkan daya produksi dan keandalan sistem.

Dengan demikian, pabrik bauksit di Tayan dapat beroperasi lebih efisien dan mampu mengurangi biaya produksi.

Direktur PT SEP Bram Kusnohardjo katakan dukungan operasional pabrik bauksit diharapkan dapat tingkatkan kontribusi pada pertumbuhan sektor produksi bauksit dan mendorong pembangunan ekonomi lokal.

Selain meningkatkan efisiensi operasional, pelaksanaan proyek ini juga telah berkontribusi terhadap pemenuhan sektor produksi bauksit sekaligus bantu Indonesia kurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri.

"Sebelumnya, Indonesia hanya mengekspor bauksit dalam bentuk bahan baku mentah. Namun, dengan adanya peningkatan kapasitas produksi, Indonesia kini dapat mengekspor bauksit dalam bentuk produk setengah jadi, yaitu bauxite menjadi bahan dasar aluminium metal," ujar Bram.

Dampak positif berkelanjutannya, tambah Bram bagi perekonomian lokal dan nasional juga turut mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Perlu diketahui, biaya proyek tersebut mencapai 4,7 juta dolar AS dengan rentang waktu pengerjaan semula 6 bulan, namun karena kendala teknis bertambah hingga 3 tahun.(*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow