Perkuatan Investasi Indonesia Tiongkok Melalui Indonesia-China Investment Forum 2024

Forum ini merupakan ajang strategis menarik minat investor Tiongkok berinvestasi di tanah air

27 Sep 2024 - 10:30
Perkuatan Investasi Indonesia Tiongkok Melalui Indonesia-China Investment Forum 2024
Acara Indonesia-China Investment Forum 2024 di Nanning (Humas Investasi Indonesia/SJP)

NANNING, SJP – Indonesia perkuat kerja sama investasi dengan Tiongkok melalui Indonesia-China Investment Forum 2024 di Hotel Shangri-La, Nanning.

Forum ini merupakan ajang strategis menarik minat investor Tiongkok berinvestasi di tanah air.

Hadir dalam acara tersebut termasuk Deputi Menteri Investasi Nurul Ichwan, Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa, serta Mardyana Listyowati dari Kementerian Perdagangan.

Sedangkan perwakilan pemerintah Tiongkok  diwakili oleh Yang Jinghua, Wakil Direktur Komite Tetap Kongres Rakyat Daerah Otonomi Guangxi.

Forum tersebut juga menghadirkan panelis penting seperti Cahyo Purnomo, Direktur Promosi Asia Timur, Asia Tengah, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Kementerian Investasi/BKPM; Alugoro Mulyowahyudi, Presiden Krakatau Sarana Infrastruktur.

Sekitar 150 tamu undangan hadir dalam forum ini.

Mereka merupakan  pengusaha berlatar berbagai sektor di Nanning,

Turut hadir pula Xiang Tao, Direktur Teknik Bisnis Luar Negeri SAIC dari GM Wuling Automobile Limited, yang berbagi pengalamannya berinvestasi di Indonesia. 

Wuling, sejak 2015, telah berinvestasi besar di Indonesia.

Bahkan kini berhasil menjadi salah satu pemain utama di industri otomotif nasional.

“Sejak pertama kali masuk Indonesia, Wuling telah melihat potensi besar yang ditawarkan pasar Indonesia, baik dari segi tenaga kerja, infrastruktur, maupun kebijakan pemerintah yang pro-investasi,” ungkap Xiang.

Xiang juga menambahkan bahwa pengalaman Wuling dalam berinvestasi di Indonesia membuktikan bahwa negara ini adalah pilihan tepat untuk ekspansi bisnis.

“Kami telah merasakan kemudahan berbisnis di Indonesia, terutama dengan adanya reformasi yang terus dilakukan oleh pemerintah,” tambahnya.

Sementara itu, Deputi Menteri Investasi, Nurul Ichwan juga turut soroti kekuatan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh positif.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2 persen, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat kedua di dunia, setelah India dan di atas Tiongkok, di antara negara-negara G20," ujar Nurul seperti dikutip dari rilis Info Publik pada Kamis, 26 September 2024 malam. 

Pertumbuhan itu mencerminkan stabilitas kebijakan ekonomi yang pro-investasi dan fondasi ekonomi yang kuat.

Nurul juga tekankan sektor-sektor prioritas sebagai fokus pemerintah menarik lebih banyak investasi, seperti infrastruktur, manufaktur, dan energi terbarukan.

Ia menyoroti peran penting investasi asing, terutama dari Tiongkok, dalam mendorong proyek-proyek strategis nasional.

“Kerja sama dengan Tiongkok telah memberikan dampak signifikan bagi pembangunan di Indonesia. Kami berharap investasi dapat semakin berkembang, terutama dalam transisi menuju energi hijau,” ujarnya.

Pada kesempatan sama, Konsul Jenderal RI di Guangzhou, Ben Perkasa, tekankan pentingnya hubungan diplomatik yang kuat sebagai fondasi kerja sama ekonomi.

Ia katakan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Indonesia selama beberapa tahun terakhir.

Terbukti dengan investasi di sektor teknologi dan infrastruktur yang terus meningkat.

"Hubungan bilateral yang semakin erat ini menjadi peluang besar bagi kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama ekonomi," ujar Ben.

Sementara itu, Mardyana Listyowati dari Kementerian Perdagangan menambahkan bahwa forum itu  tidak hanya untuk mempromosikan investasi, tetapi juga memperkuat perdagangan bilateral.

"Tiongkok adalah pasar ekspor utama bagi Indonesia, dan dengan investasi yang lebih kuat, kita dapat memaksimalkan peluang perdagangan yang ada," ujar Mardyana.

Cahyo Purnomo, Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Kementerian Investasi/BKPM, menekankan potensi besar investasi di luar Pulau Jawa, terutama di Kalimantan yang kini menjadi lokasi Ibu Kota Negara (IKN).

"Wilayah Kalimantan sangat potensial untuk investasi, terutama dengan proyek IKN di Kalimantan Timur," ujar Cahyo dalam konferensi tersebut.

Cahyo juga sebut pemerintah Indonesia menyediakan berbagai insentif investasi.

Hal ini termasuk pembebasan pajak bagi perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu, terutama yang fokus pada peningkatan kapasitas tenaga kerja dan pengembangan riset.

“Indonesia terus berupaya meningkatkan daya saing melalui reformasi ekonomi, yang telah membawa Indonesia naik peringkat dalam indeks daya saing global dari posisi 34 menjadi 27,” imbuh Cahyo.(**)

Sumber: Info Publik

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow